Panduan Umroh lengkap
Persiapan dan Tatacara Pelaksanaan
UMROH
I. Syarat Umroh:
1. Islam
2. Baligh (dewasa)
3. Berakal sehat (tidak terganggu fikirannya)
4. Merdeka (bukan budak belian)
5. Istatho’ah (mampu)
IV.
Larangan Diwaktu Ihram
a. Untuk pria
a. Untuk pria
- Memakai pakaian yang dijahit
- Memakai alas kaki yang menutup mata kaki
- Sengaja menutup kepala sampai menyentuh rambut kecuali keadaan sangat darurat
- Menutup telapak tangan.
- Menutup muka.
c.
Untuk semua.
- Memakai wangi-wangian (kecuali yang sudah dipakai sebelum niat ihram
- Memotong kuku, mencukur/mencabut bulu atau rambut.
- Memburu atau membunuh binatang.
- Menikah atau menikahkan.
- Bercumbu atau bersetubuh .
- Bertengkar, memarahi atau mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh/kotor.
- Memotong atau mencabut tamaman di tanah haram
- Jika ada larangan di atas yang dilanggar maka ia harus membayar dam (denda), yakni dari mulai dari memberi makan fakir miskin sampai menyembelih seekor kambing. Tanyakan kepada pembimbing atau mutawif tentang besarnya dam yang harus dikeluarkan, jika anda merasa melanggar larangan di atas.
V.
Persiapan Umroh
- Mandi sunnah, dengan niat untuk ihram.
- Wudhu
- Kenakan kain ihram (awas kena wangi wangian)
- Sholat sunnah ihram dua rakaat di Miqot.
- Niat umroh
- Membaca talbiah sampai Masjid Al-haram.
VI. Urut - Urutan Dalam
Mengerjakan Umrah
Mengerjakan Umrah
- Niat umrah dari miqat.
- Lalu berangkat ke Mekah dengan membaca talbiah
- Menuju ke Masjil Al-Haram, mangerjakan Thawaf
- Solat sunnah di belakang Maqom nabi Ibrahim
- Lalu, mengerjakan Sa’i, diantara Safa dan Marwah
- Kemudian, mengerjakan tahalul.
- Dengan demikian, ibadah umrah sudah selesai.
VII. Tata Cara Umrah
- Saat memasuki tanah haram (makkah) membaca doa masuk tanah haram.
- Ketika tiba di masjid, membaca do’a masuk masjid
- Ketika melihat ka’abah, membaca do’a melihat ka’abah.
- Memulai tawaf dari sudut hajar aswad, mengelilingi sebanyak 7 keliling.
- Setelah selesai tawaf, berdo’a di multazam
- Sholat 2 rakaat di makam ibrahim
- Kemudian minum air zam-zam.
- Ke bukit safa untuk memulai sai dan berakhir di marwah.
- Setelah selesai putaran ke tujuh dilakukan Tahallul, untuk mengahiri rangkaian umroh, setelah tahallul, maka seluruh larangan umroh di atas sudah halal untuk dilakukan.
- Sholat dua rakaat di hijir ismail, dapat dilakukan sebelum atau setelah sai.
Ihram dari Miqat
Cara berpakaian Ihram
Ihram adalah:
Berniat dari miqat, untuk memulai melaksanakan ibadah Haji atau Umrah.
Niat Umrah:
لَبَّيْكَ
اللَّـهُمَّ عُمْرَةً
Labbaika Allahumma 'UmratanAku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk ber-umrah
atau
نَوَيْتُ
العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهاَ ِللهِ تَعاَلىَ
Nawaitul-'Umrota wa-ahromtu biha Lillahi Ta'ala
Aku niat Umroh dengan ber-Ihram karena Alloh
Dengan berihram, berarti seseorang sudah mulai masuk untuk mengerjakan serangkaian ibadah Haji atau Umrah.
Pakaian ihram untuk pria:
Dengan memakai dua helai kain yang tidak berjahit: satu helai dipakai seperti sarung, dan satu lagi diselempangkan mulai dari bahu kiri hingga ke bawah ketiak sebelah kanan.
Sedang bagi wanita adalah:
Pakaian biasa yang menutup seluruh anggota badan kecuali bagian muka dan telapak tangan dari pergelangan hingga ujung jari-jarinya.
Disunnahkan memakai pakaian ihram berwarna putih, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Bersamaan dengan selesainya niat dan memakai pakaian ihram, seorang jama’ah hendaklah langsung mengucapkan kalimat talbiyah:
لَبَّيْكَ
اللَّـهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ ,إنَّ الحَمْدَ
وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالمُلْكَ لاَشَرِيْكَ لَك
Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, ni’mat dan segenap kekuasaan adalah milikmu, tidak ada sekutu bagi-Mu."
Miqat terbagi dua:
1. Miqat Zamani:
Waktu-waktu pelaksanaan haji; mulai dari awal bulan Syawal sampai tanggal sepuluh bulan Dzulhijjah.
2. Miqat Makani:
Tempat ber-ihram yaitu tempat-tempat (tertentu) di mana seseorang yang akan melaksanakan haji atau umrah memulai ihramnya.
Tempat-tempat tersebut telah ditentukan oleh Rasulullah Saw sesuai dengan arah kedatangan jamaah haji, yaitu:
1. Miqat Zamani:
Waktu-waktu pelaksanaan haji; mulai dari awal bulan Syawal sampai tanggal sepuluh bulan Dzulhijjah.
2. Miqat Makani:
Tempat ber-ihram yaitu tempat-tempat (tertentu) di mana seseorang yang akan melaksanakan haji atau umrah memulai ihramnya.
Tempat-tempat tersebut telah ditentukan oleh Rasulullah Saw sesuai dengan arah kedatangan jamaah haji, yaitu:
- Dzul Hulaifah Bir ‘Ali, miqat penduduk Madinah atau yang datang dari arahnya.
- Juhfah, miqat penduduk Syam atau yang datang dari arahnya.
- Qarnul Manazil, miqat penduduk Nejd atau yang datang dari arahnya.
- Yalamlam, miqat penduduk Yaman atau yang datang dari arahnya.
Orang yang tidak sampai pada batas-batas miqat tersebut, maka ia
ber-ihram dari rumahnya. Demikian pula penduduk Mekkah, mereka ber-ihram
dari rumah mereka masing-masing.
Catatan:
Untuk jamaah haji Indonesia, bagi gelombang I (yang langsung menuju Madinah lebih dahulu), miqat ihramnya di Bir ‘Ali atau Dzulhulaifah (sama dengan penduduk Madinah).
Sedang bagi jama’ah haji gelombang II (yang langsung menuju Makkah), miqat ihramnya bisa dilaksanakan di salah satu dari 3 miqat berikut:
Bacajuga: Panduan Umrohlengkap
Larangan di waktu Ihram
Catatan:
Untuk jamaah haji Indonesia, bagi gelombang I (yang langsung menuju Madinah lebih dahulu), miqat ihramnya di Bir ‘Ali atau Dzulhulaifah (sama dengan penduduk Madinah).
Sedang bagi jama’ah haji gelombang II (yang langsung menuju Makkah), miqat ihramnya bisa dilaksanakan di salah satu dari 3 miqat berikut:
1. Asrama Haji Embarkasi
di Tanah Air.
di Tanah Air.
2. Di atas pesawat udara pada garis
sejajar dengan Qarnul Manazil.
3. Airport King Abdul Aziz Jeddah
sejajar dengan Qarnul Manazil.
3. Airport King Abdul Aziz Jeddah
(berdasarkan fatwa MUI).
Bacajuga: Panduan Umrohlengkap
Larangan di waktu Ihram
Cara Tahallul
Pengertian Tahallul ialah:
Perbuatan yang jika dilaksanakan, maka orang yang sedang ihram Haji / ‘Umrah menjadi terbebas dari larangan ihramnya.
Perbuatan yang jika dilaksanakan, maka orang yang sedang ihram Haji / ‘Umrah menjadi terbebas dari larangan ihramnya.
Tahallul dalam ‘Umrah adalah akhir dari ibadah ‘Umrah ditandai dengan pemotongan
rambut.
Cara bertahallul:
Untuk perempuan hanya boleh memotong sebagian rambut,dengan mengumpulkan rambutnya kemudian memotongnya sepanjang satu ruas jari.
Do’a Menggunting Rambu
اَللهُ
اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ, اَلْحَمْدُ
للهِ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ للهِ عَلَى مَا أَنْعَمَنَابِهِ عَلَيْهَا. اَللَّهُمَّ
هَذِهِ نَاصِيَتِي فَتَقَبَّلْ مِنِّي وَاغْفِرْ ذُنُوْبِى اَللََّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِيْنَ وَاْلمَقْصُوْرِيْنَ يَاوَاسِعَ الْمَغْفِرَةٍ اَللَّهُمَّ
اثْبُتْ لِى بِكُلِّ شَعْرَةٍ حَسَنَةً وَامْحُ عَنِّي بِهَا سَيِّئَةً. وَارْفَعْ
لِىْ بِهَا عِنْدَكَ دَرَجَةً
Do’a Selesai Menggunting Rambut
اَلْحَمْدُ
للهِ الَّدِى قَضَى عَنَا مَنَاسِكَنَا. اَللَّهُمَّ
زِدْنَا اِيْمَانَا وَيَقِيْنَا وَعَوْنَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِسَائِرِ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
Selesai sudah bertahallul.
Syarat-Wajib-dan Sunnahnya Sa'i
Syarat Sa'i
- Dilakukan setelah thawaf, baik thawaf ifadhah maupun thawaf qudum. Jika melakukan sa’i sebelum thawaf ia wajib membayar dam menurut mazhab Hanafi.
- Tidak disyaratkan dalam keadaan suci, meskipun disunnahkan dalam seluruh manasik.
Wajibat Sa’i
- Dilakukan dengan tujuh putaran, mulai dari Shafa dan berakhir di Marwah, jika dilakukan terbalik maka ia wajib membayar dam menurut mazhab Hanafi.
- Dilakukan di tempat sa’i yang tersedia berjarak sekitar 420 m, seperti yang Rasulullah lakukan. Dan Sabdanya: Ambillah dariku manasik kalian.
Sunnah sa’i
a. Naik ke Shafa kemudian menghadap kiblat dan
mengucapkan
a. Naik ke Shafa kemudian menghadap kiblat dan
mengucapkan
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ
أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَه
b. Berjalan biasa pada awal sa’i sehingga
sampai di tanda
hijau berjalan cepat
sehingga sampai di tanda hijau berikutnya.
c. Kemudian berjalan biasa sampai ke Marwa
sehingga sampai di tanda hijau berikutnya.
c. Kemudian berjalan biasa sampai ke Marwa
lalu naik ke bukit Marwa dan melakukan
seperti yang dilakukan di bukit Shafa.
HR Muslim.
d. Diperbolehkan pula sa’i dengan naik
seperti yang dilakukan di bukit Shafa.
HR Muslim.
d. Diperbolehkan pula sa’i dengan naik
kendaraan bagi yang tidak mampu.
e. Dilakukan dengan bersambung antara
e. Dilakukan dengan bersambung antara
putaran-putaran sa’i, jika terputus oleh
wudhu atau amalan lain maka ia harus
kembali menyempurnakannya.
f. Memperbanyak doa, dzikrullah, dan membaca
Al-Qur’an,
wudhu atau amalan lain maka ia harus
kembali menyempurnakannya.
f. Memperbanyak doa, dzikrullah, dan membaca
Al-Qur’an,
di antara ucapan Nabi ketika sa’i
adalah:
رب
اغفر وارحم، واهدني السبيل الأقوم
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ إِنَّكَ أَنْتَ
اْلأَعَزُّ اْلأَكْرَمُ
g. Tahallul: Memotong atau mencukur rambut adalah
rukun haji kelima menurut Syafi’iyyah saja.
Sedangkan menurut jumhur ulama termasuk dalam
wajib haji. Sedangkan untuk wanita hanya
diajarkan menggunting saja, tidak ada mencukur.
Agar lebih lengkap baca:
Cara Sa'i Dan do'a dalam Sa'i
Tuntunan Umrohrukun haji kelima menurut Syafi’iyyah saja.
Sedangkan menurut jumhur ulama termasuk dalam
wajib haji. Sedangkan untuk wanita hanya
diajarkan menggunting saja, tidak ada mencukur.
Agar lebih lengkap baca:
Cara Sa'i Dan do'a dalam Sa'i
Cara Tahallul
Cara Sa'i Dan do'a dalam Sa'i
A. Do’a
Ketika Hendak Mendaki Bukit Safa
Sebelum Memulai Sa’i
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
أَبْدَأُ بِماَبَدَأَ اللهُ بِهِ وَرَسُوْلُهُ إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ
شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ
أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ
عَلِيْمٌ .
Bismillaahirrahmaanirrahiim Abda'u bima bada-Allahu bihi, warasuuluh. Innas safa walmarwata min sya'airillah, Faman hajjal baita awi'tamara fala junaha 'alaihi ayyatawwafa bihima, Waman tatawwa'a khairan fa-innallaha syakirun 'alim
Dengan nama ALLah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Aku
mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Safa
dan Marwah sebagian dari Syi'ar-Syi'ar (tanda kebesaran) Allah. Maka barang
siapa yang beribadah Haji ke baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa
baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan
suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Penerima
Kebaikan lagi maha Mengetahui
B. Do’a Di Atas Bukit Safa Ketika Menghadap Ka’bah
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ
أَللهُ أَكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ , أَللهُ أَكْبَرُ عَلَى ماَ هَداَناَ
وَالحَمْدُ ِللهِ عَلَى ماَ أَوْلاَناَ . لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ , لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ
الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ . لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزاَبَ
وَحْدَهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِياَهُ مُخْلِصِيْنَ
لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكاَفِرُوْنَ
Allaahu
Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, walillaahil hamdu, AllaahuAkbar, 'alaamaa
hadaanaa walhamdulillahi 'alamaa aulaana, Laa ilaaha illaallahu wahdahu la syarika
lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu biyadihil khaiiru wahuwa 'alaa
kulli syai inqadiir. Laa ilaaha illallahu wahdahu lasyarika lah, anjaza wa'dahu
wanasara 'abdahu wahazamal ahzaaba wahdah, laa ilaha illallahu walana' budu
illaa iyyaahu mukhilisiina lahuddiina walau karihal kaafiruun
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Segala
puji bagi Allah, Allah Mahabesar, atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami,
segala puji bagi Alloh atas karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami,
tidak ada Tuhan selain Alloh Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi Nya. Bagi-Nya
kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, pada kekuasaan-Nya
lah segala kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu, Tiada Tuhan Selain
Alloh Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, yang telah menepati janji-Nya,
menolong hamba-Nya dan menghancurkan sendiri musuh-musuh-Nya, Tidak ada Tuhan
selain Alloh dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya dengan memurnikan
(ikhlas) kepatuhan semata kepada-Nya, walaupun orang- orang kafir
membenci
C. Do’a Sa’i dalam perjalanan 1 s/d 7
1. Do’a perjalanan ke-1, dari bukit Safa ke bukit Marwah, di baca mulai dari bukit Safa sampai pilar hijau.
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ ,
أَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً وَسُبْحاَنَ اللهِ
العَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ الكَرِيْمِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً وَمِنَ اللَّيْلِ
فاَسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلاً طَوِيْلاً لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزاَبَ وَحْدَهُ لاَ شَيْءَ
قَبْلَهُ وَلاَ بَعْدَهُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ داَئِمٌ لاَ يَمُوْتُ
وَلاَ يَفُوْتُ أَبَداً بِيَدِهِ الخَيْرُ وَإِلَيْهِ المَصِيْرُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar kabira, walhamdu lillahi kasira. Wasubhaanallahil'azimi wabiham dihil karimi bukratawwa asila. Waminal laili fasyjud lahu wasabbih-hu lailan tawila. La ilaha illallahu wahdah anjaza wa'dah. Wanasara 'abdah wahazamal ahzaba wahdah. La syai a qablahu wala ba'dahu Yuhyii wayumiitu wahuwa hayyun daa imun layamutu walayafutu abada. Biyadihil khairu wailaihil masiir. Wahuwa'ala kulli syai in qadir"
"Allah Maha Besar Allah Maha Besar Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dengan segala kebesaraNya. Segala puji bagi Allah Yang Maha Agung dengan segala pujianNya yang tidak terhingga. Maha Suci Allah dengan pujian Yang Maha Mulia diwaktu pagi dan petang. Bersujud dan bertasbihlah padaNya sepanjang malam. Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa yang menepati janjiNya membela hamba-hmbaNya yang menghancurkan musuh-musuhNya dengan keEsaanNya tidak ada sesuatu sebelumNya dengan keEsaanNya, tidak ada sesuatu sebelumNya atau sesudahNya. Dialah yang menghidupkan dan mematikandan Dia adalah Maha Hidup kekal tiada mati dan tiada musnah (hilang) untuk selama-lamanya. Hanya ditanganNyalah terletak kebajikan dan kepadaNyalah tempat kembali dan hanya Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Diantara dua pilar hijau membaca do’a
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ
وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ
إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ .
"Rabbighfir warham wa'fu watakarram watajaawaz 'ammaa ta'lamu, innaka ta'lamu, mala na'lamu, Innaka antallahul a'azzul akram."
Ya Allah, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui dari dosakami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Tinggi dan Maha Pemurah.
Ketika
Mendekati Bukit Marwah membaca
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ
شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ
أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ
عَلِيْمٌ
"Inna Safa walMarwata min sya'airillah. Faman hajjal bita awi'tamara fala junaha 'alaihi ayyatawwafa bihima. Waman tatawwa'a khairan fainnallaha syakirun 'alim."
"Sesungguhnya safa dan marwah
sebagian dari syi'ar-syi'ar (tanda kebesaran) Allah. Maka barang siapa yang
beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa'i antara keduanya. dan barang siapa mengerjakan sesuatu
kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha menerima kebaikan
dan Maha Mengetahui."
2.
Do’a Sa’i perjalanan ke-2, dari
bukit Marwah ke bukit Safa, di baca mulai dari bukit Marwah
sampai pilar hijau.
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ
أَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الحَمْدُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الواَحِدُ الفَرْدُ
الصَّمَدُ الَّذِى لَمْ يَتَّخِذْ صاَحِبَةً وَلاَ وَلَداً وَلَمْ يَكُنْ لَهُ
شَرِيْكٌ فىِ الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ
تَكْبِيْراً .أَللَّـهُمَّ إِنَّكَ قُلْتَ فىِ كِتاَبِكَ الْمُنَزَّلِ أُدْعُوْنِى
أَسْتَجِبْ لَكُمْ دَعَوْناَكَ رَبَّناَ فاَغْفِرْ لَناَ كَماَ أَمَرْتَناَ
إِنَّاكَ لَا تُخْلِيْفُ المِيْعاَدَ . رَبَّناَ إِنَّناَ سَمِعْناَ مُناَدِياً
يُناَدِى لِلإِيْماَنِ أَنْ آمِنُوْا بِرَبِّكُمْ فَآَمَنّاَ , رَبَّناَ فاَغْفِرْ
لَناَ ذُنُوْبَناَ وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِناَ وَتَوَفَّناَ مَعَ الأَبْراَرِ
, رَبَّناَ وَأَتِناَ ماَ وَعَدْتَناَ عَلَى رُسُلِكَ وَلاَ تُخْزِناَ يَوْمَ
القِياَمَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعاَدَ . رَبَّناَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْناَ
وَإِلَيْكَ أَنَبْناَ وَإَلَيْكَ الْمَصِيْرُ . رَبَّناَ اغْفِرْ لَناَ
ذُنُوْبَناَ وَ ِلإِخْواَنِناَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْناَ بِالإِيْماَنِ وَلاَ
تَجْعَلْ فىِ قُلُوْبِناَ غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّناَ إِنَّاكَ
رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walillahil hamdu. Laa ilaaha illallaahul waahidul fardus shamad. Allazi lam yattakhiz shaahibatan walaa waladan walam yakun lahu syarikun fil mulki walam ya kun lahu waliyyun minazzulli wakabbirhu takbira.
Allahumma innaka kulta fi kitabikal munazali ud'uni astajib lakum da'aunaka rabbana `fagfir lana kama amartana innaka latukhliful mi'ad. Rabbana innana sami'na munadiyan yunadi lil imani anaminu birabbikum fa'amanna. Rabana fagfirlana zunubana wa kaffir 'anna sayyiatina watawaffana ma'al abrar. rabbana wa atina mawa'ad tana ala rusulika wala tukhzina yaumal qiyamati innaka latukhliful mi'ad. Rabbana 'alaika tawakkalna wailaika anabna wailaikal masir. Rabbanagfirlana zunuwali ikhwaninal lazina sabaquna bil imani wala taj'al fi qulubina gillal lillazina amanu rabbana innaka ra ufurrahim."
Allah Maha Besar, Allah maha Besar,
Allah Maha Besar, hanya bagi Allahlah segala pujian. Tidak ada Tuhan selain
Allah Yang Maha Esa. Tumpuan segala maksud dan hajat. Tidak beristri dan tidak
beranak, tidak bersekutu dalam kekuasaan. Tidak menjadi pelindung kehinaan.
Agungkanlah Dia dengan segenap kebesaran. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah
berfirman dalam Qur'anMu :"Berdo'alah kepadaKu niscaya akan Kuperkenankan
bagimu". Sekarang kami telah memohon kepadaMu wahai Tuhan kami. Ampunilah
kami seperti halnya Engkau telah perintahkan kepada kami., sesungguhnya Engkau
tidak akan memungkiri janji. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar
(seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu)"berimanlah kamu kepada
Tuhanmu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami
dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami dan wafatkanlah kami beserta
orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami berilah kami apa yang Engkau telah
janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah
Engkau hinakan kmi di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.
Ya Allah, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal, dan hanya kepada Engkaulah
tumpuan segala sesuatu dan kepada Engkaulah tempat kembali. Ya Allah, ampunilh
kami serta semua saudara kami yang telah mendahului kami beriman kepada Engkau
dan jangan menjadikn kedengkian dalam kalbu kami terhadap mereka yang telah
beriman. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang."
Diantara Dua Pilar Hijau membaca do’a :
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ
وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ
إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ
"Rabbigfir warham wa'fu watakarram watajawaz'amma 'ammaa ta'lam, innaka ta'lamu mala na'lam. Innaka antallahul a'azzul akram."
"Ya Allah, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui dari dosakami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Tinggi dan Maha Pemurah."
Do’a
Ketika Mendekati Bukit Safa
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ
شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ
أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ
عَلِيْمٌ
"Inna Safa walMarwata min sya'airillah. Faman hajjal bita awi'tamara fala junaha 'alaihi ayyatawwafa bihima. Waman tatawwa'a khairan fainnallaha syakirun 'alim."
"Sesungguhnya safa dan marwah
sebagian dari syi'ar-syi'ar (tanda kebesaran) Allah. Maka barang siapa yang
beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa'i antara keduanya. dan barang siapa mengerjakan sesuatu
kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha menerima kebaikan
dan Maha Mengetahui."
3. Do’a Sa’i
perjalanan ke-3, dari bukit Safa ke bukit Marwah, di baca mulai dari bukit Safa sampai
pilar hijau.
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ
أَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الحَمْدُ رَبَّناَ أَتْمِمْ لَناَ نُوْرَناَ وَاغْفِرْ
لَناَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ . أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ
الخَيْرَ كُلَّهُ عاَجِلَهُ وَأَجِلَهُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِذَنْبِى وَأَسْأَلُكَ
رَحْمَتَكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ .
Allahu akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamdu, Rabbana atmim lana nurana waghfirlana innaka 'ala kulli syai-in qadir. Allahumma inni as alukal khaira kullahu 'aajilahu wa ajilahu wa astagfiruka lidzanbii wa-asaluka rahmataka yaa-arhamar rahimin
Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Hanya bagi Allah semua pujian. Ya Allah sempurnakanlah cahaya terang bagi
kami, ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa Atas segala sesuatu. Ya
Allah, sesungguhnya aku mohon padaMu segala kebaikan yang cepat
atau lambat dan aku mohon ampunan padaMU akan dosaku serta aku mohon padaMu rahmatMu wahai Tuhan
yang Maha Pengasih dari segenap yang
pengasih
Diantara Dua Pilar Hijau membaca do’a
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ
إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ
"Rabbigfir warham wa'fu watakarram watajawaz'amma ta'lam, innaka ta'lamu mala na'lam. Innaka antallahul a'azzul akram."
"Ya Allah, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui dari dosakami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Tinggi dan Maha Pemurah."
Do’a
Ketika mendekati bukit Marwah, membaca
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَأئِرِ اللهِ، فَمَنْ
حَجَّ الْبَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَ جَنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا
وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ
"Inna Safa walMarwata min
sya'airillah. Faman hajjal baita awi'tamara fala junaha 'alaihi ayyatawwafa
bihima. Waman tatawwa'a khairan fainnallaha syakirun 'alim."
"Sesungguhnya safa dan marwah
sebagian dari syi'ar-syi'ar (tanda kebesaran) Allah. Maka barang siapa yang
beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa'i antara keduanya. dan barang siapa mengerjakan sesuatu
kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha menerima kebaikan
dan Maha Mengetahui."
4. Do’a
Sa’i perjalanan ke-4, dari bukit Marwah ke bukit Safa, di baca mulai dari bukit Marwah sampai pilar hija
أَللهُ
أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الحَمْدُ أَللَّـهُمَّ إِنِّى
أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ ماَتَعْلَمُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ ماَ تَعْلَمُ
وأَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ ماَ تَعْلَمُ إِنَّاكَ أَنْتَ عَلاَّمُ الغُيُوْبِ ,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ المَلِكُ الحَقُّ المُبِيْنُ , مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
صاَدِقُ الوَعْدِ الأَمِيْنُ . أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ كَماَ هَدَيْتَنِى
لِلإِسْلاَمِ أَنْ لاَتَنْزِعَهُ مِنِّى حَتَّى تَتَوَفَّنِى وَأَناَ مُسْلِمٌ ,
أَللّهُمَّ اجْعَلْ فىِ قَلْبِى نُوْراً وَفىِ سَمْعِى نُوْراً وَفىِ بَشَرِى
نُوْراً , أَللَّـهُمَّ اشْرَحْ لىِ صَدْرِى وَيَسِّرْ لىِ أَمْرِى وَأَعُوْذُ
بِكَ مِنْ وَساَوِسِ الصَّدْرِ وَشَتاَتِ الأَمْرِ وَفِتْنَةِ القَبْرِ ,
أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ ماَ يَلِجُ فىِ اللَّيْلِ وَشَرِّ
ماَ يَلِجُ فىِ النَّهاَرِ وَمِنْ شَرِّ ماَ تَهُبُّ بِهِ الرِّياَحُ ياَ أَرْحَمَ
الرَّحِمِيْنَ . سُبْحاَنَكَ ماَ عَبَدْناَكَ حَقَّ عِباَدَتِكَ ياَ أَللهُ
سُبْحاَنَكَ ماَذَكَرْناَكَ حَقَّ ذِكْرِكَ ياَ أَللهُ .
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walillahil hamdu. Allahumma inni as aluka min khairi ma ta'lamu wa a'uzubika min syarri mata'lamu wa astagfiruka min kulli mata'lamu innaka anta 'allamul guyub. La ilaha illallahul malikul haqqul mubin. Muhammadur rasulullah sadiqul wa'dil amin. Allahumma inni as aluka kama haditani lil islami an la tanzi 'ahu minni hatta tatawaffani wa ana muslimun. Allahummaj'al fi qalbi nura. Allahummasyroh li sadri wayassirli amri wa a'uzubika min wasawisis sadri wasyatatil amri wafit natil qabri. Allahumma inni a'uzubika min syarri ma yaliju fillaili wa syarri ma yaliju finnahari wamin syarri matahubbu bihir riyahu ya arhamar rahimin. Subhanaka ma 'abadnaka haqqa ibadatika ya Allahu Subhanaka ma zakarnaka haqqa zikrika ya Allahu."
“Allah Maha Besar, Allah Maha
Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah. Ya Allah Tuhanku, aku mohon
padaMu dari kebaikan yang Engkau tahu dan berlindung padaMu dari kejahatan yang
Engkau tahu, dan aku mohon ampun padaMu dri segala kesalahan yang Engkau
ketahui, sesungguhnya Engkau Maha mengetahui yang gaib. Tidak ada Tuhan selain
Allah Maha Raja yang sebenar-benarnya. Muhammad utusan Allah yang selalu
menepati janji lagi terpercaya. Ya Allah sebagaimana Engkau telah menunjuki aku
memilih Islam, maka aku mohon kepadaMu untuk tidak mencabutnya sehingga aku
meninggal dalam keadaan Muslim. Ya Allah berilah cahay terang dalam hati,
telinga dan penglihatanku. Ya Allah lapangkanlah dadaku dan mudahkan bagiku
segala urusan. Dan aku berlindung padaMu dari keraguan, simpang-siur urusan dan
fitnah kubur. Ya Allah aku berlindung padaMu dari kejahatan yang tersembunyi
diwaktu malam dan siang hari, serta kejahatn yang dibawa angin lalu, wahai
Tuhan Yang Maha Pengasih dari segenap yang pengasih. Ya Allah, Maha Suci Engkau
kami tidak menyembahMu dengan pengabdian yang semestinya ya Allah.
Diantara Dua Pilar Hijau membaca
do’a
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ
إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ
"Rabbigfir warham wa'fu watakarram watajawaz'amma ta'lam, innaka ta'lamu mala na'lam. Innaka antallahul a'azzul akram."
"Ya Allah, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui dari dosakami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Tinggi dan Maha Pemurah."
Do’a Ketika
mendekati bukit Safa, membaca
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَأئِرِ اللهِ، فَمَنْ
حَجَّ الْبَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ
تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ
"Inna Safa walMarwata min
sya'airillah. Faman hajjal bita awi'tamara fala junaha 'alaihi ayyatawwafa
bihima. Waman tatawwa'a khairan fainnallaha syakirun 'alim."
"Sesungguhnya safa dan marwah sebagian dari syi'ar-syi'ar (tanda kebesaran) Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan barang siapa mengerjakan sesuatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha menerima kebaikan dan Maha Mengetahui."
5. Do’a Sa’i perjalanan ke 5 dari bukit Safa ke bukit
Marwah dibaca mulai dari bukit Safa sampai pilar hijau
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ
أَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الحَمْدُ سُبْحاَنَكَ ماَ أَعْلَى شَأْنَكَ ياَ أَللهُ ,
أَللَّـهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْناَ الإِيْماَنَ وَزَيِّنْهُ فىِ قُلُوْبِناَ
وَكَرِّهْ إِلَيْناَ الكُفْرَ وَالفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْناَ مِنَ
الرَّاشِدِيْنَ
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walillahil hamdu. Subhanaka ma syakarnaaka haqqa syukrika ya Allahu subhanaka ma a'la sya'naka ya Allahu. Allahumma habbib ilainal imana wa zayyinhu fi qulubina wakarrih ilainal kufra walfu suqa wal'isyana waj'alna minar rasyidin.
Allah Maha Besar Allah Maha Besar
Allah Maha Besar. Hanya untuk Allah segala puji. Maha Suci Engkau seperti kami
bersyukur pada-Mu sebenar-benar syukur wahai Allah. Maha Suci Engkau sepadan
ketinggian-Mu wahai Allah. Ya Allah cintakanlah kami kepada iman dan hiaskanlah
di hati kami, bencikanlah kami pada perbuatan kufur, fasiq dan durhaka.
Masukanlah kami kedalam golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Diantara dua pilar hijau membaca
do’a
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ
إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ
"Rabbigfir warham wa'fu watakarram watajawaz 'amma ta'lam, innaka ta'lamu mala na'lam. Innaka antallahul a'azzul akram."
"Ya Allah, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui dari dosakami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Tinggi dan Maha Pemurah.
Do’a Ketika mendekati bukit Marwah, membaca
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ
شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ
أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ
عَلِيْمٌ .
"Inna Safa
walMarwata min sya'airillah. Faman hajjal bita awi'tamara fala junaha 'alaihi
ayyatawwafa bihima. Waman tatawwa'a khairan fainnallaha syakirun
'alim."
"Sesungguhnya safa dan marwah
sebagian dari syi'ar-syi'ar (tanda kebesaran) Allah. Maka barang siapa yang
beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa'i antara keduanya. dan barang siapa mengerjakan sesuatu
kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha menerima kebaikan
dan Maha Mengetahui."
6. Do’a Sa’i perjalanan ke-6, dari bukit Marwah ke
bukit Safa dibaca mulai dari bukit Marwah sampai pilar hija
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ
أَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الحَمْدُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ
وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزاَبَ وَحْدَهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِياَّهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ
الكاَفِرُوْنَ . أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفاَفَ
وَالغِنَى , أَللَّـهُمَّ لَكَ الحَمْدُ كاَلَّذِىْ نَقُوْلُ وَخَيْراً مِمَّا
نَقُوْلُ , أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ رِضاَكَ وَالجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ
مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ وَماَ يُقَرِّبنُِى إِلَيْهاَ مِنْ قَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ
أَوْ عَمَلٍ . أَللَّـهُمَّ بِنُوْرِكَ اهْتَدَيْناَ وَبِفَضْلِكَ اسْتَغْنَيْناَ
وَفىِ كَنَفِكَ وَإِنْعاَمِكَ وَعَطاَئِكَ وَإِحْساَنِكَ أَصْبَحْناَ وَأَمْسَيْناَ
أَنْتَ الأَوَّلُ فَلاَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَالأَخِرُ فَلاَ بَعْدَكَ شَيْءٌ
وَالظَّاهِرُ فَلاَ شَيْءَ فَوْقَكَ وَالباَطِنُ فَلاَ شَيْءَ دُوْنَكَ نَعُوْذُ
بِكَ مِنَ الفَلَسِ وَالكَسَلِ وَعَذاَبِ القَبْرِ وَفِتْنَةِ الغِنَى
وَنَسْأَلُكَ الفَوْزَ بِالجَنَّةِ .
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walillahil hamdu. La ilaha illallahu wahdah, sadaqa wa'dah, wanasara 'abdah wahazamal ahzaba wahdah. La ilaha illallahu wala na'budu illa iyyahu mukhlisina lahuddina walau karihal kafirun. Allahumma inni 'as'alukal huda wattuqa wal 'afafa walgina. Allahumma lakal hamdu kallazi naqulu wakhairan mimma naqulu. Allahumma inni as'aluka ridaka waljannata wa a'uzubika min sakhatika wannari wama yuqarribuni ilaiha min qaulin aufi'lin au'a malin. Allahumma binurikah tadaina wabifadlika istagnaina wa fi kanafika wa in amika wa'ata ika wa ihsanika asbahna wa amsaina antal awwalu fala qablaka syai'un wal akhiru fala ba'daka syai'un wazzahiru fala syai'a dunaka na'uzubika minal falasi wal kasali wa'azabil qabri wafitnatil gina wa nas'alukal fauza biljannah.
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar Segala
puji hanya untuk Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, yang
menepati janjiNya, menolong hambaNya dan menghancurkan musuh dengan
ke-Esaan-Nya. Tiada Tuhan yang disembah selain Allah. Dan kami tidak menyembah
selain dari Dia dengan ikhlas tunduk dan patuh pada agama sekalipun orang-orang
kafir benci. Ya Allah aku mohon padaMu petunjuk, pemeliharaan, penjagaan dan
kekayaan. Ya Allah, padaMu lah segala puji seperti yang kami ucapkan bahkan
lebih baik dari yang kami sendiri ucapkan. Ya Allah, kami mohon padaMu ridho
dan surga dan aku berlindung padaMu dari murkaMu dan neraka, dan apapun yang
kekal yang mendekatkan daku kepadanya, baik ucapan, perbuatan maupun pekerjaan.
Ya Allah, hanya dengan nur cahayaMu kami ini mendapat petunjuk, dengan
pemberianMu kami merasa cukup, dalam naunganMu, nikmatMu, anugerahMu dan
kebajikannMu jualah kami ini berada diwaktu pagi dan petang. Engkaulah yang
mula pertama, tidak ada suatupun yang ada sebelumMu dan Engkau pulalah yang
paling akhir dan tidak ada sesuatupun yang ada sebelumMu dan Engkau pulalah
yang paling akhir dan tidak ada sesuatupun yang ada dibelakangMu. Engkaulah
yang dzahir, maka tidak ada sesuatupun yang mengatasi Engkau. Engkau pulalah
yang batin, maka tidak ada sesuatupun menghalangi Engkau. Kami berlindung
padaMu dari pailit, malas,siksa kubur dan fitnah kekayaan serta kami mohon
padaMu kemenangan memperoleh surga.
Diantara Dua Pilar Hijau membaca do’a
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ
إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ
"Rabbigfir warham wa'fu watakarram watajawaz' amma ta'lam, innaka ta'lamu mala na'lam. Innaka antallahul a'azzul akram."
"Ya
Allah, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah
apa-apa yang Engkau ketahui dari dosakami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui
apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Tinggi
dan Maha Pemurah."
Do’a
Ketika mendekati bukit Safa, membaca
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ
شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ
أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ
عَلِيْمٌ .
Inna Safa walMarwata min sya'airillah. Faman hajjal bita awi'tamara fala junaha 'alaihi ayyatawwafa bihima. Waman tatawwa'a khairan fainnallaha syakirun 'alim."
"Sesungguhnya safa dan marwah
sebagian dari syi'ar-syi'ar (tanda kebesaran) Allah. Maka barang siapa yang
beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa'i antara keduanya. dan barang siapa mengerjakan sesuatu
kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha menerima kebaikan
dan Maha Mengetahui."
7. Do’a Sa’i perjalanan ke 7 dari
bukit Safa ke bukit Marwah, dibaca mulai dari bukit Safa sampai pilar hijau
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ
أَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً , أَللَّـهُمَّ حَبِّبْ
إِلَيَّ الإِيْماَنَ وَزَيِّنْهُ فىِ قَلْبِى وَكَرِّهْ إِلَيَّ الكُفْرَ
وَالفُسُوْقَ وَالعِصْياَنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الرَّاشِدِيْنَ .
"Allahu Akbar Allahu Akbar
Allahu Akbar kabira walhamdu lillahi kasira. Allahumma habbib ilayyal imana
wazayyinhu fi qalbi wakarrih ilayyal kufra wal fusuqa wal 'isyana waj'alni
minar rasyidin".
Allah Maha Besar Allah Maha Besar
Allah Maha Besar. Segala puji kembali kepada Allah. Ya Allah cintakanlah aku
kepada iman, hiaskanlah ia dikalbuku. Bencikanlah padaku perbuatan kufur, fasiq
dan durhaka. Dan masukkanlah pula aku dalam golongan orang yang mendapat
petunjuk.
Diantara dua pilar hijau membaca do’a
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ
وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ
إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ .
"Rabbigfir warham wa'fu watakarram watajawaz'amma ta'lam, innaka ta'lamu mala na'lam. Innaka antallahul a'azzul akram."
"Ya Allah, ampunilah,
sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau
ketahui dari dosakami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami
sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Tinggi dan Maha
Pemurah."
Do’a Ketika mendekati bukit Marwah, membaca
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ
البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ
تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ عَلِيْمٌ .
Inna Safa walMarwata min sya'airillah. Faman hajjal bita awi'tamara fala junaha 'alaihi ayyatawwafa bihima. Waman tatawwa'a khairan fainnallaha syakirun 'alim."
"Sesungguhnya safa dan marwah
sebagian dari syi'ar-syi'ar (tanda kebesaran) Allah. Maka barang siapa yang
beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa'i antara keduanya. dan barang siapa mengerjakan sesuatu
kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha menerima kebaikan
dan Maha Mengetahui."
D. Do’a Di Bukit Marwah Selesai Sa’i
أَللَّـهُمَّ رَبَّناَ تَقَبَّلْ مِنَّا
وَعاَفِناَ وَاعْفُ عَنَّا وَعَلَى طاَعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلَى
غَيْرِكَ لاَ تَكِلْناَ وَعَلَى الإِيْماَنِ وَالإِسْلاَمِ الكاَمِلِ جَمِيْعاً
تَوَفَّناَ وَأَنْتَ راَضٍ عَنَّا أَللَّـهُمَّ ارْحَمْنِى بِتَرْكِ المَعاَصِى
أَبَداً ماَ أَبْقَيْتَنِى وَارْحَمْنِى أَنْ أَتَكَلَّفَ ماَ لاَ يَعْنِيْنِى
وَارْزُقْنِى حُسْنَ النَّظَرِ فِيْماَ يُرْضِيْكَ عَنِّى ياَ أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ .
Do'a di Bukit Marwah selesai Sa'i:
"Allahumma rabbana taqabbal minna wa'afina wa,fu 'anna wa'ala tha
atika wasyukrika a'inna wa'ala ghairika
latakilna wa alal imani wal islamil
kamili jami'an, tawaffana wa anta radin anna. Allahummar hamni bitarkil ma'asi abadan ma abqaitani warhamni an
atakalaffa ma la ya'nini warzugni
husnan nazari fima yurdika anni ya arhamar
rahimin".
Ya Allah kami mohon diterima do'a kami, afiatkan dan
ampunilah kami, berilah pertolongan kepada kami untuk taat dan bersyukur
kepadaMu. Janganlah Engkau jadikan kami bergantung selain kepadaMu.
Matikanlah kami dalam Islam yang sempurna dalam keridhaanMu. Ya Allah
rahmatilah diri kami sehingga mampu meninggalkan segala kejahatan selama hidup kami, dan rahmatilah
diri kami sehingga tidak berbuat hal
yang tidak berguna. Karuniakanlah kepada
kami keridhaanMu. Wahai Tuhan yang bersifat Maha Pengasih lagi Penyayang.
Selesai sudah amalan Sa'i
Syarat Thawaf dan Sunnah Thawaf
Syarat-syarat Thawaf yaitu:
- Suci
- Menutup aurat
- Di luar Ka'bah dan masih di dalam masjid al Haram
- Ka'bah di sebelah kiri
- Sempurna tujuh keliling
- Dimulai dan berakhir di sudut hajar aswad
Sunnah Sunnah Thawaf:
a. Mencium hajar aswad (jika tidak memungkinkan, dengan mengacungkan tangan dan menciumnya) sambil membaca: "Bismillahi Allahu Akbar, abda' bimaa badaallahu wa Rasuluhu bihi"
b. Membaca doa: Allahumma imaanan bika watashdiiqan bi kitaabika wat-tibaa'an lisunnati nabiyyika Muhammadin shallahu 'alaihi wa sallam
c. Pada 3 putaran pertama, bagi laki-laki melakukan harwalah (berlari-lari kecil)
d. Idhtiba' (menggantungkan kain atas di bawah ketiak)
e. Melambaikan tangan ke Rukun Yamani (tanpa mencium)
f. Membaca do'a antara sudut keempat dan pertama (rukun yamani sampai Hajar Aswad) "Rabbana Aatina fidddunya hasanah wa fil Aakhirati hasanah waqinaa 'adzaabannar"
g. Memperbanyak doa, dzikir atau bacaan al Qur'an (sesuai kemampuan dan tanpa ikatan dengan doa putaran pertama, kedua, dst.)
h. Shalat di belakang "Maqam Ibrahim" dengan membaca: pada raka'at pertama alfaatihah dan Al Kaafirun dan pada raka'at kedua al faatihah dan Al Ikhlas
i. Berdoa di depan "Multazam" (sesuai hajat masing-masing).
j. Meminum air zamzam.
a. Mencium hajar aswad (jika tidak memungkinkan, dengan mengacungkan tangan dan menciumnya) sambil membaca: "Bismillahi Allahu Akbar, abda' bimaa badaallahu wa Rasuluhu bihi"
b. Membaca doa: Allahumma imaanan bika watashdiiqan bi kitaabika wat-tibaa'an lisunnati nabiyyika Muhammadin shallahu 'alaihi wa sallam
c. Pada 3 putaran pertama, bagi laki-laki melakukan harwalah (berlari-lari kecil)
d. Idhtiba' (menggantungkan kain atas di bawah ketiak)
e. Melambaikan tangan ke Rukun Yamani (tanpa mencium)
f. Membaca do'a antara sudut keempat dan pertama (rukun yamani sampai Hajar Aswad) "Rabbana Aatina fidddunya hasanah wa fil Aakhirati hasanah waqinaa 'adzaabannar"
g. Memperbanyak doa, dzikir atau bacaan al Qur'an (sesuai kemampuan dan tanpa ikatan dengan doa putaran pertama, kedua, dst.)
h. Shalat di belakang "Maqam Ibrahim" dengan membaca: pada raka'at pertama alfaatihah dan Al Kaafirun dan pada raka'at kedua al faatihah dan Al Ikhlas
i. Berdoa di depan "Multazam" (sesuai hajat masing-masing).
j. Meminum air zamzam.
Agar lebih lengkap, baca juga
Thawaf Sunnah Dan Thawaf Wada'. Syarat Thawaf dan Sunnah Thawaf
Dianjurkan kepada jamaah, selama berada di makkah untuk memperbanyak tawaf sunnah kapanpun anda sempat. Tawaf sunnah ini tidak dibatasi jumlah kelilingnya, yang penting dimulai dari sudut hajar aswad, dan dalam kedaan berwudhu
Thawaf Wada' ialah : bisa dikatakan sebagai tawaf pamitan atau (thawaf selamat tinggal) yang dilakukan jika seorang haji akan meninggalkan tanah haram.
Adapun tata caranya adalah sbb:
Sunnah Sunnah Thawaf:- Tawaf wada’ dilakukan sesaat sebelum meninggalkan makkah.
- Sama seperti tawaf umroh, tawaf wada’juga dilakukan sebanyak 7 putaran, mulai dari hajar aswad dan berakhir dihajar aswad pula
- Yang membedakan antara Tawaf wada’ dengan tawaf umroh adalah niatnya.
- Tawaf wada’ tidak menggunakan ihram. Tapi tetap harus dalam keadaan wudlu’.
- Bacaan dalam tawaf wada’ sama dengan bacaan tawaf lainnya.
- Setelah selesai tawaf, sangat dianjurkan untuk berdoa di depan multazam. Pada intinya, doa yang diucapkan berisi antra lain, mohon ampunan dari allah, bersyukur kepada allah bahwasanya kita sudah diberi kesempatan mengunjungi rumahnya, memohon kepada allah agar kunjungan kita ini bukan kunjungan yang terakhir dan kita mohon agar diundang lagi oleh-nya. Kita juga dapat berdoa agar allah juga mengundang keluarga, sahabat, kenalan kita yang lain. Akhirnya kita mohon agar diberi keselamatan di perjalanan hingga sampai dirumah lagi.
- Selesai berdoa, langsung kita keluar dari mesjid haram dan jika dapat, tidak usah lagi menoleh kebelakang.
- Setelah tawaf wada, tidak boleh lagi melakukan aktifitas yang “berat” seperti misalnya belanja lagi, atau tidur lagi di hotel atau bahkan masuk lagi ke mesjid haram.
- Bagi wanita yang sedang haid dan tidak/belum berhenti, karena tidak bisa masuk mesjid, dianjurkan agar berdiri dihalaman mesjid dan usahakan melihat kaabah dari luar, kemudian membacado’a. Untuk ini mintalah diantar oleh pembimbing atau mutawif
- Suci
- Menutup aurat
- Di luar Ka'bah dan masih di dalam masjid al Haram
- Ka'bah di sebelah kiri
- Sempurna tujuh keliling
- Dimulai dan berakhir di sudut hajar aswad
a. Mencium hajar aswad (jika tidak memungkinkan,
dengan mengacungkan tangan dan menciumnya) sambil membaca: "Bismillahi
Allahu Akbar, abda' bimaa badaallahu wa Rasuluhu bihi"
b. Membaca doa: Allahumma imaanan bika watashdiiqan bi kitaabika wat-tibaa'an lisunnati nabiyyika Muhammadin shallahu 'alaihi wa sallam
c. Pada 3 putaran pertama, bagi laki-laki melakukan harwalah (berlari-lari kecil)
d. Idhtiba' (menggantungkan kain atas di bawah ketiak)
e. Melambaikan tangan ke Rukun Yamani (tanpa mencium)
f. Membaca do'a antara sudut keempat dan pertama (rukun yamani sampai Hajar Aswad)
"Rabbana Aatina fidddunya hasanah wa fil Akhirah hasanah waqinaa adzaabannar"
g. Memperbanyak doa, dzikir atau bacaan al Qur'an (sesuai kemampuan dan tanpa ikatan dengan doa putaran pertama, kedua, dst.)
h. Shalat di belakang "Maqam Ibrahim" dengan membaca: pada raka'at pertama alfaatihah dan Al Kaafirun dan pada raka'at kedua al faatihah dan Al Ikhlas
i. Berdoa di depan "Multazam" (sesuai hajat masing-masing).
j. Meminum air zamzam.
b. Membaca doa: Allahumma imaanan bika watashdiiqan bi kitaabika wat-tibaa'an lisunnati nabiyyika Muhammadin shallahu 'alaihi wa sallam
c. Pada 3 putaran pertama, bagi laki-laki melakukan harwalah (berlari-lari kecil)
d. Idhtiba' (menggantungkan kain atas di bawah ketiak)
e. Melambaikan tangan ke Rukun Yamani (tanpa mencium)
f. Membaca do'a antara sudut keempat dan pertama (rukun yamani sampai Hajar Aswad)
"Rabbana Aatina fidddunya hasanah wa fil Akhirah hasanah waqinaa adzaabannar"
g. Memperbanyak doa, dzikir atau bacaan al Qur'an (sesuai kemampuan dan tanpa ikatan dengan doa putaran pertama, kedua, dst.)
h. Shalat di belakang "Maqam Ibrahim" dengan membaca: pada raka'at pertama alfaatihah dan Al Kaafirun dan pada raka'at kedua al faatihah dan Al Ikhlas
i. Berdoa di depan "Multazam" (sesuai hajat masing-masing).
j. Meminum air zamzam.
Agar lebih lengkap, baca Cara Thawaf dan do'a Thawaf
lanjutkan dengan membaca Cara Sa'i Dan do'a dalam Sa'i
Thawaf Sunnah Dan Thawaf Wada'. Syarat Thawaf dan Sunnah Thawaf
Dianjurkan kepada jamaah, selama berada di makkah untuk memperbanyak tawaf sunnah kapanpun anda sempat. Tawaf sunnah ini tidak dibatasi jumlah kelilingnya, yang penting dimulai dari sudut hajar aswad, dan dalam kedaan berwudhu
Thawaf Wada' ialah : bisa dikatakan sebagai tawaf pamitan atau (thawaf selamat tinggal) yang dilakukan jika seorang haji akan meninggalkan tanah haram.
Adapun tata caranya adalah sbb:
Sunnah Sunnah Thawaf:- Tawaf wada’ dilakukan sesaat sebelum meninggalkan makkah.
- Sama seperti tawaf umroh, tawaf wada’juga dilakukan sebanyak 7 putaran, mulai dari hajar aswad dan berakhir dihajar aswad pula
- Yang membedakan antara Tawaf wada’ dengan tawaf umroh adalah niatnya.
- Tawaf wada’ tidak menggunakan ihram. Tapi tetap harus dalam keadaan wudlu’.
- Bacaan dalam tawaf wada’ sama dengan bacaan tawaf lainnya.
- Setelah selesai tawaf, sangat dianjurkan untuk berdoa di depan multazam. Pada intinya, doa yang diucapkan berisi antra lain, mohon ampunan dari allah, bersyukur kepada allah bahwasanya kita sudah diberi kesempatan mengunjungi rumahnya, memohon kepada allah agar kunjungan kita ini bukan kunjungan yang terakhir dan kita mohon agar diundang lagi oleh-nya. Kita juga dapat berdoa agar allah juga mengundang keluarga, sahabat, kenalan kita yang lain. Akhirnya kita mohon agar diberi keselamatan di perjalanan hingga sampai dirumah lagi.
- Selesai berdoa, langsung kita keluar dari mesjid haram dan jika dapat, tidak usah lagi menoleh kebelakang.
- Setelah tawaf wada, tidak boleh lagi melakukan aktifitas yang “berat” seperti misalnya belanja lagi, atau tidur lagi di hotel atau bahkan masuk lagi ke mesjid haram.
- Bagi wanita yang sedang haid dan tidak/belum berhenti, karena tidak bisa masuk mesjid, dianjurkan agar berdiri dihalaman mesjid dan usahakan melihat kaabah dari luar, kemudian membacado’a. Untuk ini mintalah diantar oleh pembimbing atau mutawif
- Suci
- Menutup aurat
- Di luar Ka'bah dan masih di dalam masjid al Haram
- Ka'bah di sebelah kiri
- Sempurna tujuh keliling
- Dimulai dan berakhir di sudut hajar aswad
a. Mencium hajar aswad (jika tidak memungkinkan,
dengan mengacungkan tangan dan menciumnya) sambil membaca: "Bismillahi
Allahu Akbar, abda' bimaa badaallahu wa Rasuluhu bihi"
b. Membaca doa: Allahumma imaanan bika watashdiiqan bi kitaabika wat-tibaa'an lisunnati nabiyyika Muhammadin shallahu 'alaihi wa sallam
c. Pada 3 putaran pertama, bagi laki-laki melakukan harwalah (berlari-lari kecil)
d. Idhtiba' (menggantungkan kain atas di bawah ketiak)
e. Melambaikan tangan ke Rukun Yamani (tanpa mencium)
f. Membaca do'a antara sudut keempat dan pertama (rukun yamani sampai Hajar Aswad)
"Rabbana Aatina fidddunya hasanah wa fil Akhirah hasanah waqinaa adzaabannar"
g. Memperbanyak doa, dzikir atau bacaan al Qur'an (sesuai kemampuan dan tanpa ikatan dengan doa putaran pertama, kedua, dst.)
h. Shalat di belakang "Maqam Ibrahim" dengan membaca: pada raka'at pertama alfaatihah dan Al Kaafirun dan pada raka'at kedua al faatihah dan Al Ikhlas
i. Berdoa di depan "Multazam" (sesuai hajat masing-masing).
j. Meminum air zamzam.
b. Membaca doa: Allahumma imaanan bika watashdiiqan bi kitaabika wat-tibaa'an lisunnati nabiyyika Muhammadin shallahu 'alaihi wa sallam
c. Pada 3 putaran pertama, bagi laki-laki melakukan harwalah (berlari-lari kecil)
d. Idhtiba' (menggantungkan kain atas di bawah ketiak)
e. Melambaikan tangan ke Rukun Yamani (tanpa mencium)
f. Membaca do'a antara sudut keempat dan pertama (rukun yamani sampai Hajar Aswad)
"Rabbana Aatina fidddunya hasanah wa fil Akhirah hasanah waqinaa adzaabannar"
g. Memperbanyak doa, dzikir atau bacaan al Qur'an (sesuai kemampuan dan tanpa ikatan dengan doa putaran pertama, kedua, dst.)
h. Shalat di belakang "Maqam Ibrahim" dengan membaca: pada raka'at pertama alfaatihah dan Al Kaafirun dan pada raka'at kedua al faatihah dan Al Ikhlas
i. Berdoa di depan "Multazam" (sesuai hajat masing-masing).
j. Meminum air zamzam.
Agar lebih lengkap, baca Cara Thawaf dan do'a Thawaf
lanjutkan dengan membaca Cara Sa'i Dan do'a dalam Sa'i
Cara Thawaf dan Do'a Thawaf

Do'a Masuk Putaran 1 s/d 7
Masuk Masjidi Al-Haram dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid:
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik
(Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu)
Lalu Menuju
ke Hajar Aswad, untuk memulahi Thawaf. Pada setiap awal putaran (pertama s/d ketujuh),
berdiri menghadap Hajar Aswad dengan seluruh badan atau miring (sebagian badan)
atau menghadap muka saja sambil mengangkat tangan dan membaca
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ
Bismillahi Wallahu-Akbar
Dengan menyebut nama ALLah dan Allah Mahabesar
Lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya. Jika tidak memungkinkan untuk menciumnya, maka cukup dengan mengusapnya, lalu mencium tangan yang mengusap hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka cukup dengan memberi isyarat kepadanya dengan tangan, namun tidak mencium tangan yang memberi isyarat.
A. Do'a Masuk Putaran 1 s/d 7
Do’a putaran ke- 1
di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamai.
سُبْحَان
اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ. اللّهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصْدِيْقًا بِكِتَابِكَ
وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيـِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ
وَالْعَافِيَةَ وَالْمُعَافَاةَ الدَّا ئِمَةَ فىِ الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا
وَاْلاَخِرَةِ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ
Subhanallahi
wal-hamdulillahi wa laa ilaaha illallahu wallahu akbar, wa laa haula
wa laa quwwata illaa billahil-'aliyyil 'azhiim, wash-shalaatu
was-salaamu 'alaa rasuulillahi shalla-Llahu 'alaihi wa sallam. Allahumma
imaanan bika watashdiiqan bi kitaabika wat-tibaa'an lisunnati
nabiyyika Muhammadin shallahu 'alaihi wa sallam. Allhumma inni
as-alukal-'afwa wal-'aafiyata wal-mu'aafaatad-daaimata fid-diini
wad-dunyaa wal-aakhirah wal-fauza bil-jannati wan-najaata minan-naar.
"Maha
suci Allah, segala puji bagi Allah. Tiada daya (untuk memperoleh
manfa'at) dan tiada kemampuan (untuk menolak bahaya) kecuali dengan
pertolongan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung. Salawat dan salam
bagi Rasulullah SAW. Ya Allah, aku thawaf karena beriman kepada-Mu dan
membenarkan kitabMu dan memenuhi janjiMu dan mengikuti sunnah NabiMu
Muhammad SAW. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu ampunan,
kesehatan dan perlindungan yang kekal dalam menjalankan agama, di dunia
dan akhirat, dan beruntung memperoleh surga dan terhindar dari siksa
neraka".
Pada setiap kali sampai di ruku Yamani mengusap
nya atau bila tidak mungkin maka mengangkat tangan tanpa di kecup sambil
mengucap
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ
Bismillahi Wallahu-Akbar
Dengan menyebut nama ALLah dan Allah Mahabesar
Di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَاَدْ خِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ. يَاعَزِيْزُ يَاغَفَّارُ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhirati hasanatan waqinaa 'adzaaban-naar, Wa adkhilnal-jannata ma'al-abraar, yaa 'aziiz yaa ghoffaar yaa robbal-'aalamiin.
"Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka" "Dan
masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik,
wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai
seluruh alam".
Do’a putaran ke 2
Di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamani
اَللّهُمَّ
إِنَّ هَذَا الْبَيْتَ بَيْتُكَ وَالْحَرَمَ حَرَمُكَ وَالاَمْنَ
أَمْـنُكَ وَالْعَبْدَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَهَذَا
مَقَامُ العَائِذِبِكَ مِنَ النَّارِ فَحَرِّمْ لُحُوْمَنَا وَبَشَرَ
تَنَا عَلَى النَّارِ.
اللّهُمَّ
حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ
إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ
الرَّاشِدِيْنَ. اللّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ،
اللّهُمَّ ارْزُقْنِيَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Allahumma
inna haadzal-baita baituka wal-harama haramuka wal-amna amnuka
wal-'abda 'abduka wa anaa 'abduka wa-bnu 'abdika wa haadzaa
maqaamul-'aaidzi bika minan-nnaar, faharrim luhuumanaa wa basyaratanaa
'alan-naar. Allahumma habbib ilainal-iimaan wa zayyinhu fii quluubinaa,
wa karrih ilainal-kufra wal-fusuuqa wal-'ishyaan waj'alnaa
minar-raasyidiin. Allahumma qinii 'adzaabaka yauma tab'atsu 'ibaadaka,
Allahumma rzuqnil-jannata bighairi hisaab.
"Ya
Allah, sesungguhnya Bait ini adalah BaitMu, tanah mulia ini tanahMu,
negeri aman ini negeriMu, hamba ini hambaMu, anak dari hambaMu, dan
tempat ini adalah tempat orang berlindung kepadaMu dari siksa neraka,
maka haramkanlah daging dan kulit kami dari siksa neraka. Ya Allah,
cintakanlah kami pada iman dan biarkanlah ia menghiasi hati kami,
tanamkan kebencian pada diri kami pada perbuatan kufur, fasiq, maksiat
dan durhaka, serta masukkanlah kami kedalam golongan orang yang
mendapat petunjuk. Ya Allah, lindungilah aku dari 'azabMu di hari Engkau
kelak membangkitkan hamba-hambamu. Ya Allah, anugerah-kanlah surga
kepadaku tanpa hisab".
Diantara Rukun Yamani Dan Hajar Aswad, membaca
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَاَدْ خِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الأَبْرَارِ. يَاعَزِيْزُ يَاغَفَّارُ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhiroti hasanatan wa qinaa 'adzaaban-naar. Wa-adkhilnal-jannata ma'al-abraaoor, yaa 'aziiz yaa ghoffaar yaa robbal-'aalamiin.
"Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka"."Dan
masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik,
wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai
seluruh alam".
Do’a putaran ke 3
Di baca mulai dari Hajar Aswad sampai Rukun Yamani.
Di baca mulai dari Hajar Aswad sampai Rukun Yamani.
اللّهُمَّ
إِنِيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الشَّكِّ وَالشِّرْكِ وَالشِّقَاقِ
وَالنِّفَاقِ وَسُوْءِ اْلأَخْلاَقِ وَسُوْءِ الْمَنْظَرِ
وَالْمُنْقـَلَبِ فىِ الْمَالِ وَاْلأَهْلِ وَالْوَلَدِ. اللّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةُ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ
وَالنَّارِ. اللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ.
Allahumma
innii a'uudzu bika minasy-syakki wasy-syirki wasy-syiqaaqi wan-nifaaqi
wa suuil-akhlaaqi wa suuil-manzhari wal-munqolabi fil-maali wal-ahli
wal-waladi. Allahumma innii a'uudzu bika min fitnatil-qobri wa
a'uudzubika min fitnatil-mahyaa wal-mamaati.
"Ya
Allah, aku berlindung kepadaMu dari keraguan, syirk, pertengkaran,
kemunafikan, buruk budi pekerti dan penampilan serta efek yang buruk
dalam harta benda, keluarga dan keturunan. Ya Allah, sesungguhnya aku
mohon kepadaMu keridhoanMu dan surga. Dan aku berlindung daripada
murkaMu dan siksa neraka. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari fitnah
kubur, dan aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan derita
kematian".
Diantara Rukun Yamani Dan Hajar Aswad membaca
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَاَدْ خِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ. يَاعَزِيْزُيَا غَفَّارُيَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhiroti hasanatan wa qinaa 'adzaaban-naar. Wa-adkhilnal-jannata ma'al-abroor, yaa 'aziiz yaa ghoffaar yaa robbal-'aalamiin.
"Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka" "Dan
masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik,
wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai
seluruh alam".
Do’a putaran ke 4
Di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamani
اللّهُمَّ
اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَشْكُوْرًا وَذَنْبًا
مَغْفُوْرًا وَعَمَلاً صَالِحًا مَقْبـُولاً وتِحَارَةً لَنْ تَبُوْرَ.
يَاعَالِمَ مَافِى الصُّدُوْرِ أَخْرِجْنِيْ يَا اللهُ مِنَ الظُّلُمَاتِ
إِلَى النُّوْرِ. اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ
وَعَزَائِمَ مَغْـِفرَتِكَ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ
وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ
مِنَ النَّارِ. ربِّ قَنِّعْنِيْ بِمَا رَزَقْتَنِيْ وَبَارِكْ لِيْ
فِيْمَا أَعْطَيْتَنِيْ وَاخْلُفْ عَلَيَّ كُلَّ غَائِبَةٍ لِيْ مِنْكَ
بِخَيْرٍ.
Allahumma
j'alhu hajjan mabruuran, wa sa'yan masykuuran, wa dzanban maghfuuran,
wa 'amalan shalihan maqbuulan, wa tijaaratan lan tabuura, yaa 'aalima
maa fish-shuduuri akhrijnii ya Allah mina zh-zhulumaati ila n-nuuri.
Allahumma innii as'aluka muujibaati rahmatika, wa 'azaaima
maghfiratika, was-salaamata min kulli itsmin, wal-ghaniimata min kulli
birrin, wal-fauza bil-jannati wan-najaati minan-naari. Rabbi qanni'nii
bimaa razaqtanii wa baarik lii fii maa a'thaitanii wa akhlif 'alaa
kulli ghaaibatin lii minka bikahirin.
„Ya
Allah, karuniakanlah haji yang mabrur, sa'i yang diterima, dosa yang
diampuni, amal saleh yang diterima dan usaha yang tidak akan mengalami
rugi. Wahai Tuhan Yang Maha Mengetahui apa-apa yang terkandung dalam
hati sanubari, keluarkanlah aku dari kegelapan ke cahaya yang terang
benderang. Ya Allah aku mohon kepadaMu segala hal yang mendatangkan
rahmatMu dan keteguhan ampunanMu, selamat dari segala dosa dan
beruntung dengan mendapat berbagai kebaikan, beruntung memperoleh
surga, terhindar dari siksa neraka. Tuhanku, puaskanlah aku dengan
anugerah yang telah Engkau berikan, berkatilah untukku atas semua yang
Engkau anugerahkan kepadaku, dan gantilah apa-apa yang hilang dengan
kebajikan dariMu".
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَاَدْ خِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ. يَاعَزِيْزُيَا غَفَّارُيَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhiroti hasanatan wa qinaa 'adzaaban-naar. Wa-adkhilnal-jannata ma'al-abroor, yaa 'aziiz yaa ghoffaar yaa robbal-'aalamiin.
"Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka".
"Dan
masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik,
wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai
seluruh alam".
Do’a putaran ke 5
Di baca mulai dari Hajar Aswad sampai Rukun Yamani.
Di baca mulai dari Hajar Aswad sampai Rukun Yamani.
اَللّهُمَّ
أَظِلَّنِيْ تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِكَ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّكَ
وَلَابَا قِيَ إِلَّا وَجْهُكَ وَاَسْقِنيْ مِنْ حَوْضِ نَبِيِّكَ
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شُرْبَةً هَنِيْئَةً
مَرِيْئَةً لَا أَظْمَأُ بَعْدَهَا أَبَدًا. اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
مِنْ خَيْرِ مَاسَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ
نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللّهُمَّ إِنِّيْ
أسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعِيْمَهَا وَمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْهَا مِنْ
قَوْلٍ أَوْفِعْلٍ أَوْعَمَلٍ وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا يُقَرِّ
بُنِيْ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْفِعْلٍ أَوْعَمَلٍ
Allahumma
azhillanii tahta zhilli arsyika yauma laa zhilla illaa zhilluka, wa
laa baqiya illaa wajhuka, wa asqinii min haudhi nabiyyika Muhammadin
shallallahu 'alaihi wa sallama syurbatan haniiatan mariiatan laa azhmau
ba'dahaa abadan. Allahumma innii as'aluka min khairi maa sa'alaka minhu
nabiyyuka Muhammadun shallallahu 'alaihi wa sallama, wa a'uudzu bika
min syarri ma sta'aadzaka minhu nabiyyuka Muhammadun shallahu 'alaihi
wa sallama, Allahumma innii as'aluka l-jannata wa na'iimahaa wa maa
yuqorribunii ilaihaa min qaulin aw fi'lin aw 'amalin, wa a'uudzu bika
minan-naari wa maa yuqarribunii ilaihaa min qaulin au fi'lin au
'amalin.
"Ya
Allah, lindungilah aku dibawah naungan singgasanaMu pada hari yang
tidak ada naungan selain naunganMu, dan tidak ada yang kekal kecuali
ZatMu, dan berilah aku minuman dari telaga Nabi Muhammad SAW dengan
minuman yang lezat, segar dan nyaman, serta tidak akan merasa haus lagi
sesudah itu selamanya. Ya Allah, aku mohon padaMu kebaikan yang
dimohonkan oleh NabiMu Muhammad SAW, dan aku berlindung padaMu dari
kejahatan yang dimintakan perlindungan oleh NabiMu Muhammad SAW. Ya
Allah, aku mohon padaMu surga serta ni'matnya dan apapun yang dapat
mendekatkan aku kepadanya baik ucapan, perbuatan maupun pekerjaan, dan
aku berlindung padaMu dari neraka serta apapun yang mendekatkan aku
kepadanya baik ucapan, perbuatan atau pekerjaan"
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَاَدْ خِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ. يَاعَزِيْزُيَا غَفَّارُيَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhiroti hasanatan wa qinaa 'adzaaban-naar. Wa adkhilnal-jannata ma'al-abroor, yaa 'aziiz yaa ghoffaar yaa robbal-'aalamiin.
"Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka" "Dan
masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik,
wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai
seluruh alam"
Do’a putaran ke 6
Di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamani
اللّهُمَّ
إِنَّ لَكَ عَلَيَّ حُقُوْقًا كَثِيْرَةً فِيْمَا بَيْنِيْ وَبَيْنَكَ
وَحُقُوْقًا كَثِيْرَةً فِيْمَا بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَلْـقِكَ. اللّهُمَّ
مَاكَانَ لَكَ مِنْهَا فَاغْفِرْهُ لِيْ وَمَاكَانَ لِخَلْقِكَ
فَتَحَمَّلْهُ عَنِّيْ وَأَغْنِنِى بِحَلاَ لِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَا
عَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ يَاوَاسِعَ
الْمَغْفِرَةِ. اَللّهُمَّ إِنَّ بَيْتَكَ عَظِيْمٌ وَوَجْهَكَ كِرَيْمٌ
اَنْتَ يَااللهُ حَلِيْمٌ كَرِيْمٌ عَظِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ
عَنِّيْ.
Allahumma
inna laka 'alayya huquuqan katsiiratan fii maa bainii wa bainaka, wa
huquuqan katsiiratan fii maa bainii wa baina khalqika. Allahumma maa
kaana laka minhaa faghfirhu lii, wa maa kaana likhalqika fatahammalhu
'annii, wa aghninii bihalaalika 'an haraamika, wa bi thaa'atika 'an
ma'shiyatika, wa bi fadhlika 'amman siwaaka, yaa waasi'a l-maghfirah.
Allahumma inna baitaka azhiimun, wa wajhaka kariimun, wa anta ya Allahu
kariimun, 'azhiimun, tuhibbu l'afwa fa'fu 'annii.
"Ya
Allah, sesungguhnya Engkau mempunya hak yang banyak sekali atas diriku
dalam hubungan antara aku dengan Mu. Dan Engkau juga mempunya hak yang
banyak sekali dalam hubungan antara aku dengan makhlukMu. Ya Allah,
apa yang menjadi hakMu atas diriku, maka ampunilah aku. Dan apa saja
yang menjadi hak makhlukMu atas diriku, maka tanggungkanlah dariku.
Cukupkanlah diriku dengan rizkiMu yang halal, terhindar dari yang
haram. Dan dengan ta'at kepadaMu, terhindar dari kemaksiatan. Dan
dengan anugerahMu terhindar daripada mengharap dari selain daripadaMu,
wahai Tuhan Yang Maha Luas pengampunanNya. Ya Allah, sesungguhnya
rumahMu ini agung, ZatMu pun sungguh mulia, dan Engkau ya Allah, Maha
Penyabar, Maha Pemurah dan Maha Agung, Engkau suka memberi ampun, maka
ampunilah aku"
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَاَدْ خِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ. يَاعَزِيْزُيَا غَفَّارُيَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhirti hasanatan wa qinaa 'adzaaban-naar. Wa-adkhilnal-jannata ma'al-abroor, yaa 'aziiz yaa ghoffaar yaa robbal-'aalamiin.
"Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka". "Dan
masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik,
wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai
seluruh alam".
Do’a putaran ke 7
Di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamani
اللّهُمَّ
إِنِّيْ أسْأَلُكَ إِيْمَانًا كَا مِلًا وَيَقِيْنًا صَادِقًا وَرِزْقًا
وَاسِعًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَحَلَالًا طَيِّبًا
وَتَوْبَةً نَصُوْحًا وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَاحَةً عِنْدَ
الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ
الْحِسَابِ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ بِرَ
حْمَتِكَ يَاعَزِيْزُ تَاغَفَّارُ. رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا وَاَلْحِقْنِي
بِالصَّالِحِيْنَ.
Allahumma
inni as'aluka iimaanan kaamilan wa yaqiinan shodiqon wa rizqon
waasi'an wa qolban khaasyi'an wa lisaanan dzaakiran wa halaalan
thayyiban wa taubatan nashuuhan, wa taubatan qobla l-mauti wa raahatan
'inda l-mauti wa maghfiratan wa rahmatan ba'da l-mauti wal 'afwa 'inda
l-hisaabi wal fauza bi l-jannati wan najaati minan-naari bi rahmatika
yaa 'aziizu yaa ghoffaaru. Raabi zidnii 'ilman wa alhiqnii
bish-shaalihiin.
"Ya Allah, aku mohon kepadaMu iman yang sempurna, keyakinan yang benar, rizki yang luas, hati yang khusyu', lidah yang selalu berdzikir, rizki yang halal dan baik, taubat yang diterima, taubat sebelum mati, ampunan dan rahmat sesudah mati, ampunan ketika dihisab, keberuntungan memperoleh surga dan selamat dari neraka, dengan kasih sayangMu, wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Yang Maha Pengampun. Tuhanku, berilah aku tambahan ilmu pengetahuan dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh"
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَاَدْ خِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ. يَاعَزِيْزُيَا غَفَّارُيَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhiroti hasanatan wa qinaa 'adzaaban-naar. Wa adkhilnal-jannata ma'al-abroor, yaa 'aziiz yaa ghoffaar yaa robbal-'aalamiin.
"Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka" "Dan
masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik,
wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai
seluruh alam"
B. Do'a Sesudah Thawaf (di Multazam)
Setelah selesai 7 kali putaran Tawaf, bergeserlah
sedikit ke kanan dari arah sudut Hajar Aswad menghadap bagian dinding Ka’bah
yang di sebut Multazam, dan berdo’a sesuai harapan/keinginannya dengan bahasa
apapun.
Salah satu do’a di Multazam yang dianjurkan adalah sbb
اللّهُمَّ
يَارَبَّ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ اَعْتِقِ رِقَابَنَا وَرِقَابَ ابَائِنَا
وَأُمَّهَاتِنَا وَإِخْوَانِنَا وَأَوْلاَدِنَا مِنَ النَّارِ يَاذَا
الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ وَالْفَضْلِ وَالْمَنِّ وَالْعَطَاءِ
وَالْاِحْسَانِ. اَللَّهُمَّ اَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الْأُمُوْرِ
كُلِّهَا وَاَجِرْنَامِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الاَْخِرَةِ.
اَللَّهُمَّ اِنِّيْ عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَاقِفٌ تَحْتَ بَابِكَ
مُلْتَزِمٌ بِأَعْتَابِكَ مُتَذَلِّلُ بَيْنَ يَدَيْكَ أَرْجُوْ
رَحْمَتَكَ وَاَخْشَى عَدَابَكَ ياَقَدِيْمَ اْلِإحْسَانِ. اَللَّهُمَّ
اِنِّيْ أَسْأَلُكَ اَنْ تَرْفَعَ ذِكْرِيْ وَتَضَعَ وِزْرِيْ.
وَتُصْلِحَ اَمْرِيْ وَتُطَهِّرُ قَلْبِيْ وَتُنَوِّرَ لِيْ فِيْ قَبْرِيْ
وَتَغْفِرَلِيْ ذَنْبِيْ وَأَسْأَلُكَ الدَّرَجَاتِ اْلعُلىَ مِنَ
اْلجَنَّةِ.
Allahumma yaa robbal-baitil-'atiiq, a'tiq riqaabanaa wa riqaaba aabaainaa wa ummahaatinaa wa ikhwaaninaa wa-aulaadinaa minan-naar, yaa dzal-juudi wal-karami wal-fadhli wal-manni wal-'athaai wal-ihsaani. Allahumma ahsin 'aaqibatanaa fil-umuuri kullihaa, wa ajirnaa min khizyi d-dunyaa wa adzaabi l-aakhirati. Allahumma inni 'abduka wa bnu 'abdika, waaqifun tahta baabika, multazimun bi a'taabika, mutadzallilun baina yadaika arjuu rahmataka wa akhsyaa adzabaka, yaa qadiimal-ihsaan. Allahumma innii as'aluka an tarfa'a dzikrii wa tadha'a wizrii wa tushliha amrii wa tuthahhira qalbii wa tunawwira lii fii qabrii wa taghfira lii dzanbii wa as'alukad-darajaatil-'ulaa minal-jannah.
"Ya Allah, yang memelihara Ka'bah ini, bebaskan diri kami, bapak-bapak dan ibu-ibu kami, saudara-saudara dan anak-anak kami dari siksa neraka, wahai Tuhan yang maha Pemurah, Dermawan, dan yang mempunyai keutamaan, kemuliaan, kelebihan, anugerah, pemberian dan kebaikan. Ya Allah, perbaikilah kesudahan segenap urusan kami dan jauhkanlah dari kehinaan dunia dan siksa akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu, berdiri dibawah pintuMu, menundukkan diri di hadapanMu sambil mengharapkan rahmatMu, kasih-sayangMu, dan takut akan siksaMu. Wahai Tuhan pemilik kebaikan abadi, aku mohon kepadaMu agar Engkau tinggikan namaku, hapuskan dosaku, perbaiki segala urusanku, bersihkan hatiku, berilah cahaya didalam kuburku. Ampunilah dosaku dan aku mohon padaMu martabat yang tinggi didalam surga".
C. Do’a sesudah shalat sunat di belakang Maqam Ibrahim
Shalat sunat Tawaf di lakukan di belakang Maqam
Ibrahim. Bila tidak memunglinkan, maka di lakukan di mana saja asal di dalam
Masjidil Haram. Pada shalat sunat tersebut setelah membaca Fatihah
raka’at pertama sebaiknya membaca surat Al-Kafirun dan raka’at kedua setelah
Fatihah sebaiknya membaca surat Al-Ikhlas. Sesudah shalat di anjurkan membaca do’a
Do’a di belakang Maqam
Ibrahim
اللّهُمَّ
إِنَكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلَا نِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ
وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَاعْطِنِيْ سُؤْلِيْ وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ
فَاغْفِرْلِيْ ذُنُوْبِيْ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ اِيْمَانًا
دَائِمًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ إِلَّامَا كَتَبْتَ لِيْ وَرَضِّنِيْ بِمَا
قَسَمْتَهُ لِيْ يَاأَرْحَمَ الرَّا حِمِيْنَ. اَنْتَ وَلِيِّيْ فِى
الدُّيْيَا وَالْاَخِرَةِ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِيْ بِالصَّا
لِحِيْنَ اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا فِيْ مَقَامِنَا هَذَا ذَنْبًا اِلَّا
غَفَرْتَهُ وَلَاهَمًّا اِلَّا فَرّّجْتَهُ وَلَا حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا
فَيَسِّرْ أُمُوْرَنَا وَاشْرَحْ صُدُوْرَنَا وَنَوِّرْ قُلُوْبَنَا
وَاخْتِمْ بِالصَّا لِحَاتِ أَعْمَالَنَا. اللَّهُمَّ تَوُفَّنَا
مُسْلِمِيْنَ وَاَحْيِنَا مُسْلِمِيْنَ وَأَلْحِقْنَا بِالصَّا لِحِيْنَ
غَيْرَ خَزَايَا وَلاَ مَفْتُوْنِيْنَ.
Allahumma
innaka ta'lamu sirri wa 'alaaniyatii faqbal ma'dziratii wa ta'lamu
haajatii fa'thinii su'lii wa ta'lamu maa fii nafsii faghfir lii
dzunuubii. Allahumma inii as'aluka iimaanan daa'iman yubasyiru qalbii, wa
yaqiinan shaadiqan hattaa a'lamu annahuu laa yushiibunii illaa maa
katabta lii waraddlinii bimaa qosamtahulii yaa-arhamarrohimin, Anta waliyyii fid-dunyaa
wal-aakhirah, tawaffanii musliman wa alhiqnii bish-sholihiin. Allahumma
laa tada' lanaa fii maqaaminaa haadzaa dzanban illaa ghafartahu wa laa
hamman illaa farrajtahu, wa laa haajatan illaa
qadhaitahaa wa yassartahaa, fa yassir umuuranaa, wasyrah shuduuranaa,
wa nawwir quluubana, wakhtim bish-shoolihaati a'maalanaa. Allahumma
tawaffanaa muslimiina wa-ahyinaa muslimiinaa wa alhiqnaa bish-shoolihiina ghaira khazaayaa wa
laa maftuuniin"
"Ya
Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui rahasiaku yang tersebunyi
dan amal perbuatanku yang nyata, maka terimalah ratapanku. Engkau Maha
Mengetahui keperluanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau Maha
Mengetahui apapun yang terkandung dalam hatiku, maka ampunilah dosaku.
Ya Allah, aku mohon padaMu iman yang tetap melekat terus di hati,
keyakinan yang sungguh-sungguh sehingga aku mengetahui bahwa tiada
suatu yang menimpaku kecuali yang telah Engkau tetapkan bagiku, rela
menerima apa yang telah Engkau bagikan kepadaku. Engkaulah Pelindungku
di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan
masukkanlah kedalam orang-orang yang saleh. Ya Allah, janganlah Engkau
biarkan di tempat kami ini suatu dosa kecuali Engkau ampuni, tiada
kesusahan hati kecuali Engkau lapangkan, tiada suatu hajat kecuali
Engkau penuhi dan mudahkan, maka mudahkanlah segenap urusan kami dan
lapangkanlah dada kami, terangilah hati kami dan sudahilah semua amal
kami dengan amal yang saleh. Ya Allah, matikan kami dalam keadaan
muslim, hidupkanlah kami dalam keadaan muslim dan masukkanlah kami
kedalam golongan orang-orang yang saleh, tanpa kenistaan dan fitnah"
Lalu disunnahkan minum air Zam Zam.
Lalu disunnahkan minum air Zam Zam.
D. Do'a Waktu Minum Air Zam-Zam
اَللَّهُمَّ
إِنِيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ
كُلِّ دَاءٍ وَسَقَمٍ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Allahumma
inni as-aluka 'ilman naafi'an wa rizqon waasi'an wa syifaa-an min
kulli daa-in wa saqamin birohmatika yaa arhamar-roohimiin.
"Ya
Allah, aku mohon padaMu ilmu pengetahun yang bermanfaat, rizqi yang
luas dan kesembuhan dari segala penyakit dan kepedihan dengan rahmatMu
wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segenap pengasih".
E. Do'a Sesudah Salat Sunat Mutlak Di Hijir Ismail
اَللَّهُمَّ
اَنْتَ رَبِّي لاَإِلَهَ اِلاَّاَنْتَ خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ
وَأَنَاعَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ. أَعُوْدُبِكَ مِنْ
شَرِّمَا صَنَعْتُ اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَاَبُوْءُ
بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرَ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ بِهِ عِبَادُكَ
الصَّالِحُوْنَ وَأَعُوْذُوبِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ
عِبَادُكَ الصَالِحُوْنَ
Allahumma
anta rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anaa 'abduka wa anaa
'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu, a'uudzu bika min syarri maa
shana'tu abuu-u laka bini'matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir
lii fa innahuu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta. Allahumma inni
as-aluka min khairi maa sa-alaka bihi 'ibaaduka sh-sholihuun, wa
a'uudzu bika min syarri masta'aadzaka minhu 'ibaadukash-sholihuun
"Ya
Allah, Engkaulah Pemeliharaku, tiada tuhan selain Engkau yang telah
menciptakan aku, aku ini hambaMu dan aku terikat pada janji dan ikatan
padaMu sejauh kemampuanku. Aku berlindung padaMu dari kejahatan yang
telah kuperbuat, aku akui segala nikmat dariMu kepadaku, dan aku akui
dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat
mengampuni dosa selain Engkau sendiri. Ya Allah, aku mohon padaMu
kebaikan yang diminta oleh hamba-hambaMu yang saleh, dan aku berlindung
padaMu dari kejahatan yang telah dimintakan perlindungan oleh
hamba-hambaMu yang saleh".
Selesailah sudah rangkaian thawaf
Kemudian baca Cara Sa'i dan do'a dalam Sa'i
Selesailah sudah rangkaian thawaf
Kemudian baca Cara Sa'i dan do'a dalam Sa'i
Macam macam Thawaf Ada 4
Ada 4 macam Thawaf
1. Thawaf Qudum, yaitu thawaf selamat
datang. .
2. Thawaf Ifadhah, yaitu thawaf rukun (haji /
umrah).
3. Thawaf Sunnah, yaitu thawaf-thawaf yang
dilakukan kapan saja bilamana ada peluang.
4. Thawaf Wada', yaitu thawaf selamat tinggal,
yang dilakukan jika seorang haji akan
meninggalkan tanah haram.
Tata cara dan syarat pelaksanaan empat macam thawaf di atas adalah sama, yang membedakan adalah niatnya.
Thawaf artinya:
Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali di mana posisi Ka’bah berada di sebelah kiri jama’ah. Diawali dan diakhiri sejajar dan searach dengan Hajar Aswad. Karena posisi Ka’bah berada di sebelah kiri jama’ah, berarti orang yang thawaf berputar (mengelilingi) Ka’bah pada posisi berlawanan arah jarum jam.
Thawaf Qudum adalah:
Merupakan thawaf penghormatan pada
Baitullah (Ka’bah). Thawaf Qudum dilaksanakan pada hari pertama
kedatangan di Makkah. Disunnahkan mempercepat langkah pada tiga putaran
pertama. Selesai thawaf, disunnahkan (jika memungkinkan); shalat dua
rakaat di belakang Maqam Ibrahim, meminum air zamzam dan mencium hajar
aswad.
Thawaf Ifadhah, yaitu:
Thawaf rukun (haji / umrah) dilakukan setelah melontar jumroh 'Aqobah.
Tawaf sunnah:
Tawaf wada’:
Tawaf wada’ ini bisa kita artikan sebagai tawaf pamitan.
Adapun tata caranya adalah sbb:
Thawaf Ifadhah, yaitu:
Thawaf rukun (haji / umrah) dilakukan setelah melontar jumroh 'Aqobah.
Tawaf sunnah:
Dianjurkan
kepada jamaah, selama berada di makkah untuk memperbanyak tawaf sunnah kapanpun
anda sempat. Tawaf sunnah ini tidak dibatasi jumlah kelilingnya, yang penting
dimulai dari sudut hajar aswad, dan dalam kedaan berwudhu.
Tawaf wada’:
Tawaf wada’ ini bisa kita artikan sebagai tawaf pamitan.
Adapun tata caranya adalah sbb:
- Tawaf wada’ dilakukan sesaat sebelum meninggalkan makkah.
- Sama seperti tawaf umroh, tawaf wada’juga dilakukan sebanyak 7 putaran, mulai dari hajar aswad dan berakhir dihajar aswad pula
- Yang membedakan antara Tawaf wada’ dengan tawaf umroh adalah niatnya.
- Tawaf wada’ tidak menggunakan ihram. Tapi tetap harus dalam keadaan wudlu’.
- Bacaan dalam tawaf wada’ sama dengan bacaan tawaf lainnya.
- Setelah selesai tawaf, sangat dianjurkan untuk berdoa di depan multazam. Pada intinya, doa yang diucapkan berisi antra lain, mohon ampunan dari allah, bersyukur kepada allah bahwasanya kita sudah diberi kesempatan mengunjungi rumahnya, memohon kepada allah agar kunjungan kita ini bukan kunjungan yang terakhir dan kita mohon agar diundang lagi oleh-nya. Kita juga dapat berdoa agar allah juga mengundang keluarga, sahabat, kenalan kita yang lain. Akhirnya kita mohon agar diberi keselamatan di perjalanan hingga sampai dirumah lagi.
- Selesai berdoa, langsung kita keluar dari mesjid haram dan jika dapat, tidak usah lagi menoleh kebelakang.
- Setelah tawaf wada, tidak boleh lagi melakukan aktifitas yang “berat” seperti misalnya belanja lagi, atau tidur lagi di hotel atau bahkan masuk lagi ke mesjid haram.
- Bagi wanita yang sedang haid dan tidak/belum berhenti, karena tidak bisa masuk mesjid, dianjurkan agar berdiri dihalaman mesjid dan usahakan melihat kaabah dari luar, kemudian membacado’a. Untuk ini mintalah diantar oleh pembimbing atau mutawif .
Rangkaian Do'a dalam ibadah Umroh
I.
DO’A KEBERANGKATAN
A. Do’a Sewaktu berada di atas kendaraan.
بِسْمِ اللهِ مَجْرَىْ هاَ وَمُرْسَى هاَ إِنَّ رَبىِّ لَغَفُوْرٌ
رَحِيْمٌ , وَماَ قَدَرُوْا اللهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالأَرْضُ جَمِيْعاً قَبْضَتُهُ
يَوْمَ القِياَمَةِ وَالسَّمَواَتِ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِيْنِهِ سُبْحاَنَهُ
وَتَعاَلىَ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
B. Do’a sewaktu kendaraan mulai bergerak
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ , أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ
أَللهُ أَكْبَرُ . سُبْحاَنَ الَّذِى سَخَّرَ لَناَ هَذاَ وَماَكُنَّا لَهُ
مُقْرِيْنِيْنَ وَإِناَّ إِلىَ رَبِّناَ لَمُنْقَلِبُوْنَ . أَللَّــهُمَّ إِناَّ
نَسْأَلُكَ فىِ سَفَرِناَ هَذاَ البِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ العَمَلِ ماَتَرْضَى
. أَللَّـهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْناَ سَفَرَناَ هَذاَ وَاطْوِ عَناَّ بُعْدَهُ .
أَللَّـهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فىِ السَّفَرِ وَالخَلِيْفَةُ فىِ الأَهْلِ .
أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثاَءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ المَنْظَرِ
وَسُوْءِ المُنْقَلَبِ فىِ الماَلِ وَالأَهْلِ
C. Do’a
ketika tiba di tempat tujuan.
أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهاَ وَخَيْرَ أَهْلِهاَ وَخَيْرَ
ماَفِيْهاَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهاَ وَشَرِّ أَهْلِهاَ وَشَرِّ ماَفِيْهاَ
D. Niat
Umrah dan Haji
1.
Niat Umrah
لَبَّيْكَ اللَّـهُمَّ عُمْرَةً atau نَوَيْتُ العُمْرَةَ
وَأَحْرَمْتُ بِهاَ ِللهِ تَعاَلىَ
2. Niat Haji
لَبَّيْكَ اللَّـهُمَّ حَجاًّ atau نَوَيْتُ الحَجَّ وَأَحْرَمْتُ
بِهِ ِللهِ تَعاَلىَ
E. Bacaan Talbiyah, Sholawat dan Do’a.
لَبَّيْكَ اللَّـهُمَّ لَبَّيْكَ , لَبَّيْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ
, إنَّ الحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالمُلْكَ لاَشَرِيْكَ لَك
Bacaan Sholawat
أَللَّـهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
Do’a sesudah Sholawat
أَللَّـهُمَّ إِناَّ نَسْأَلُكَ رِضاَكَ وَالجَنَّةَ وَنعُوْذُ بِكَ مِنْ
سُخْطِكَ وَالنَّارَ , رَبَّناَ آتِناَ فىِ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفىِ الأَخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِناَ عَذاَبَ النَّارِ
F. Do’a memasuki kota Mekkah.
أَللَّـهُمَّ هَذاَ حَرَمُك وَأَمْنُكَ فَحَرِّمْ لَحْمِى وَدَمِى
وَشَعْرِى وَبَشَرِى عَلَى النَّارِ وَآمِنِى مِنْ عَذاَبِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ
عِباَدَكَ وَاجْعَلْنِى مِنْ اَوْلِياَءِكَ وَأَهْلِ طاَعَتِكَ
G. Do’a masuk Masjidil Haram.
أَللَّـهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ فَحَيِّناَ رَبَّناَ
بِالسَّلاَمِ وَأَذْخِلْناَ الجَنَّةَ داَرَ السَّلاَمِ تَباَرَكْتَ رَبَّناَ
وَتَعَلَيْتَ ياَ ذاَ الجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ , أَللَّـهُمَّ افْتَحْ لىِ
أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ , بِسْمِ اللهِ وَالحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
عَلَى رَسُوْلِ اللهِ .
H. Do’a ketika melihat Ka’bah.
أَللَّـهُمَّ زِدْ هَذاَ البَيْتَ تَشْرِيْفاً وَتَعْظِيْماً
وَتَكْرِيْماً وَمَهاَبَةً , وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ
أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفاً وَتَعْظِيْماً وَتَكْرِيْماً وَبِرًّا .
I. Do’a ketika melintasi Maqam Ibrahim.
رَبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ
وَاجْعَلْ لىِ مِنْ لَدُنْكَ سُلْطاَناً نَصِيْراً , وَقُلْ جَآءَ الحَقُّ
وَزَهَقَ الباَطِلُ إِنَّ الباَطِلَ كاَنَ زَهُوْقاً.
II. Do'a - Do'a Thawaf.
Pada setiap awal putaran (pertama s/d ketujuh),
berdiri menghadap Hajar Aswad dengan seluruh badan atau miring (sebagian badan)
atau menghadap muka saja sambil mengangkat tangan dan membaca :
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ
A. Do’a putaran 1 s/d 7
Do’a putaran ke- 1, di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamai.
سُبْحاَنَ اللهِ وَالحَمْدُ ِللهِ وَلاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ
أَكْبَرُ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ باِللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
أَللَّـهُمَّ إِيْماَناً بِكَ وَتَصْدِيْقاً بِكِتاَبِكَ وَوَفاَءً بِعَهْدِكَ
وَاتِّباَعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
أَللَّـهُمَّ إِنَّى أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعاَفِيَةَ وَالمُعاَفَاةَ
الدَّائِمَةَ فىِ الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالأَخِرَةِ وَالفَوْزَ باِلجَنَّةِ
وَالنَّجاَةَ مِنَ النَّارِ .
Pada setiap kali sampai di ruku Yamani mengusap
nya atau bila tidak mungkin maka mengangkat tangan tanpa di kecup sambil
mengucapkan :
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ اَكْبَرُ
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca :
رَبَّناَ آتِناَ فىِ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفىِ الأَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِناَ عَذاَبَ النَّارِ .
Dapat di tambah dengan do’a :
وَأَدْخِلْناَ الجَنَّةَ مَعَ الأَبْراَرِ , ياَعَزِيْزُ ياَغَفَّارُ
ياَرَبَّ العاَلَمِيْنَ
Do’a putaran ke-2, di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamani.
أَللَّـهُمَّ إِنَّ هَذاَ ابَيْتَ بَيْتُكَ وَالحَرَمَ حَرَمُكَ
وَالأَمْنَ أَمْنُكَ وَالعَبْدَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ
وَهَذاَ مَقاَمُ العَائِذِ بِكَ مِنَ النَّارِ فَحَرِّمْ لُحُوْمَناَ
وَبَشَرَتَناَ عَلَى النَّارِ . أَللَّـهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْناَ الإِيْماَنَ
وَزَيِّنْهُ فىِ قُلُوْبِناَ وَكَرِّهْ إِلَيْناَ الكُفْرَ وَالفُسُوْقَ
وَالعِصْياَنَ وَاجْعَلْناَ مِنَ الرَّاشِدِيْنَ , أَللَّـهُمَّ قِنِى عَذاَبِكَ
يَوْمَ تَبْعَثُ عِباَدَكَ , أَللَّـهُمَّ ارْزُقْنِىَ الجَنَّةَ بِغَيْرِ حِساَبٍ
.
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca :
رَبَّناَ آتِناَ فىِ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفىِ الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ
عَذاَبَ النَّارِ .
Dapat di tambah dengan do’a :
وَأَدْخِلْناَ الجَنَّةَ مَعَ الأَبْراَرِ , ياَعَزِيْزُ ياَغَفَّارُ
ياَرَبَّ العاَلَمِيْنَ
Do’a putaran ke-3, di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamani.
أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّكِ وَالشِّرْكِ وَالشِّقاَقِ
وَالنِّفاَقِ وَسُوْءِ الأَخْلاَقِ وَسُوْءِ المَنْظَرِ وَالمُنْقَلَبِ فىِ
الماَلِ وَالأَهْلِ وَالوَلَدِ . أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ رِضاَكَ
وَالجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ . أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ
بِكَ مِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْياَ وَالمَماَتِ
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca :
رَبَّناَ آتِناَ فىِ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفىِ الأَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِناَ عَذاَبَ النَّارِ
Dapat di tambah dengan do’a :
وَأَدْخِلْناَ الجَنَّةَ مَعَ الأَبْراَرِ , ياَعَزِيْزُ ياَغَفَّارُ
ياَرَبَّ العاَلَمِيْنَ
Do’a putaran ke-4, di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamani.
أَللَّـهُمَّ اجْعَلْهُ حَجّاً مَبْرُوْراً وَسَعْياً مَشْكُوْراً
وَذَنْباً مَغْفُوْراً وَعَمَلاً صاَلِحاً مَقْبُوْلاً وَتِجاَرَةً لَنْ تَبُوْرَ
. ياَعاَلِمَ ماَفىِ الصُّدُوْرِ أَخْرِجْنِى ياَ أَللهُ مِنَ الظُّلُماَتِ إِلىَ
النُّوْرِ . أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مُوْجِباَتِ رَحْمَتِكَ وَعَزاَئِمَ
مَغْفِرَتِكَ وَالسَّلاَمَةِ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ
وَالفَوْزَ بِالجَنَّةِ وَالنَّجاَةَ مِنَ النَّارِ . رَبِّ قَنِّعْنِى
بِماَرَزَقْتَنِى وَباَرِكْ لىِ فِيْماَ أَعْطَيْتَنِى وَاخْلُفْ عَلَيَّ كُلَّ
غاَئِبَةٍ لىِ مِنْكَ بِخَيْرٍ
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca :
رَبَّناَ آتِناَ فىِ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفىِ الأَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِناَ عَذاَبَ النَّارِ
Dapat di tambah dengan do’a :
وَأَدْخِلْناَ الجَنَّةَ مَعَ الأَبْراَرِ , ياَعَزِيْزُ ياَغَفَّارُ
ياَرَبَّ العاَلَمِيْنَ
Do’a putaran ke-5, di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamani.
أَللَّـهُمَّ أَظِلَّنِى تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِكَ
يَوْمَ لاَظِلَّ إِلاَّ ظِلُّكَ وَلاَباَقِيَ إِلاَّ وَجْهُكَ وَأَسْقِنِى مِنْ
حَوْضِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شُرْبَةً هَنِيْئَةً
مَرِيْئَةً لاَ أَظْمَأُ بَعْدَهاَ أَبَداً . أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ
خَيْرِ ماَسَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ ماَاسْتَعاَذَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الجَنَّةَ
وَنَعِيْمَهاَ وَماَيُقَرِّبنُِى إِلَيْهاَ مِنْ قَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ أَوْ عَمَلٍ
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَماَيُقَرِّبنُِى إِلَيْهاَ مِنْ قَوْلٍ أَوْ
فِعْلٍ أَوْ عَمَلٍ
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca :
رَبَّناَ آتِناَ فىِ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفىِ الأَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِناَ عَذاَبَ النَّارِ
Dapat di tambah dengan do’a :
وَأَدْخِلْناَ الجَنَّةَ مَعَ الأَبْراَرِ , ياَعَزِيْزُ ياَغَفَّارُ
ياَرَبَّ العاَلَمِيْنَ
Do’a putaran ke-6, di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamani.
أَللَّـهُمَّ إِنَّ لَكَ عَلَيَّ حُقُوْقاً كَثِيْرَةً فِيْماَبَيْنِى
وَبَيْنَكَ وَحُقُوْقاً كَثِيْرَةً فِيْماَبَيْنِى وَبَيْنَ خَلْقِكَ .
أَللَّـهُمَّ ماَكاَنَ لَكَ مِنْهاَ فاَغْفِرْهُ لىِ وَماَكاَنَ لِخَلْقِكَ
فَتَحَمَّلْهُ عَنِّى وَأَغْنِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَراَمِكَ وَبِطاَعَتِكَ عَنْ
مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِواَكَ ياَواَسِعَ المَغْفِرَةِ .
أَللَّـهُمَّ إِنَّ بَيْتَكَ عَظِيْمٌ وَوَجْهَكَ كَرِيْمٌ وَأَنْتَ ياَ أَللهُ
حَلِيْمٌ كَرِيْمٌ عَظِيْمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فاَعْفُ عَنِّى
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca :
رَبَّناَ آتِناَ فىِ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفىِ الأَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِناَ عَذاَبَ النَّارِ
Dapat di tambah dengan do’a :
وَأَدْخِلْناَ الجَنَّةَ مَعَ الأَبْراَرِ , ياَعَزِيْزُ ياَغَفَّارُ
ياَرَبَّ العاَلَمِيْنَ
Do’a putaran ke-7, di baca mulai dari Hajar Aswad
sampai Rukun Yamani.
أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ إِيْماَناً كاَمِلاً وَيَقِيْناً صاَدِقاً
وَرِزْقاً واَسِعاً وَقَلْباً خاَشِعاً وَلِساَناً ذاَكِراً وَحَلاَلاً طَيِّباً
وَتَوْبَةً نَصُوْحاً وَتَوْبَةً قَبْلَ المَوْتِ وَراَحَةً عِنْدَ المَوْتِ
وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً بَعْدَ المَوْتِ وَالعَفْوَ عِنْدَ الحِساَبِ وَالفَوْزَ
باِلجَنَّةِ وَالنَّجاَةَ مِنَ النَّارِ بِرَحْمَتِكَ ياَعَزِيْزُ ياَغَفَّارُ ,
رَبِّ زِدْنِى عِلْماً وَأَلْحِقْنِى بِالصَّالِحِيْنَ
Diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, membaca :
رَبَّناَ آتِناَ فىِ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفىِ الأَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِناَ عَذاَبَ النَّارِ
Dapat di tambah dengan do’a :
وَأَدْخِلْناَ الجَنَّةَ مَعَ الأَبْراَرِ , ياَعَزِيْزُ ياَغَفَّارُ ياَرَبَّ
العاَلَمِيْنَ
B. Do’a sesudah Tawaf
Setelah selesai 7 kali putaran Tawaf, bergeserlah
sedikit ke kanan dari arah sudut Hajar Aswad menghadap bagian dinding Ka’bah
yang di sebut Multazam, dan berdo’a sesuai harapan/keinginannya dengan bahasa
apapun.
Salah satu do’a yang dianjurkan adalah sbb :
أَللّـهُمَّ ياَ رَبَّ البَيْتِ العَتِيْقِ أَعْتِقْ رِقاَبَناَ وَرِقاَبَ
آباَئِناَ وَأُمَّهاَتِناَ وَإِخْواَنِناَ وَاَوْلاَدِناَ مِنَ النَّارِ ياَ ذاَ
الجُوْدِ وَالكَرَمِ وَالفَضْلِ وَالمَنِّ وَالعَطاَءِ وَالإِحْساَنِ .
أَللَّـهُمَّ أَحْسِنْ عاَقِبَتَناَ فىِ الأُمُوْرِ كُلِّهاَ وَأَجِرْناَ مِنْ
خِزْيِ الدُّنْياَ وَعَذاَبِ الأَخِرَةِ . أَللَّـهُمَّ إِنِّى عَبْدُكَ وَابْنُ
عَبْدِكَ واَقِفٌ تَحْتَ باَبِكَ مُلْتَزَمٌ بِأَعْتاَبِكَ مُتَذَلِّلٌ بَيْنَ
يَدَيْكَ أَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَأَخْشَى عَذاَبَكَ ياَ قَدِيْمَ الإِحْساَنِ .
أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْفَعَ ذِكْرِى وَتَضَعَ وِزْرِى
وَتُصْلِحَ أَمْرِى وَتُطَهِّرْ قَلْبِى وَتُنَوِّرْ لىِ قَبْرِى وَتَغْفِرَ لىِ
ذَنْبِى وَأَسْأَلُكَ الدَّرَجاَتِ العُلَى مِنَ الجَنَّةِ
C. Do’a sesudah shalat sunat di Maqam Ibrahim.
Shalat sunat Tawaf di lakukan di belakang Maqam
Ibrahim. Bila tidak memunglinkan, maka di lakukan di mana saja asal di dalam
Masjidil Haram.
Pada shalat sunat tersebut setelah membaca Fatihah
raka’at pertama sebaiknya membaca surat Al-Kafirun dan raka’at kedua setelah
Fatihah sebaiknya membaca surat Al-Ikhlas.
Sesudah shalat di anjurkan membaca do’a :
أَللَّـهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّىْ وَعَلاَنِيَّتِىْ فاَقْبَلْ
مَعْذِرَتِى وَتَعْلَمُ حاَجَتِى فَأَعْطِنِى سُؤْلىِ وَتَعْلَمُ ماَفىِ نَفْسِى
فاَغْفِرْ لىِ ذُنُوْبِى , أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ إِيْماَناً داَئِماً
يُباَشِرُ قَلْبِى وَيَقِيْناً صاَدِقاً حَتَّى أَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ يُصِيْبُنِى
إِلاَّ ماَ كَتَبْتَ لىِ وَرَضِّنِى بِماَ قَسَمْتَهُ لىِ ياَ أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ , أَنْتَ وَلِيِّىْ فىِ الدُّنْياَ وَالأَخْرَةِ تَوَفَّنِى
مُسْلِماً وَأَلْحِقْنِى بِالصَّالِحِيْنَ , أَللَّـهُمَّ لاَ تَدَعْ لَناَ فىِ
مَقاَمِناَ هَذاَ ذَنْباً إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمّاً إِلاَّ فَرَّجْتَهُ
وَلاَ حاَجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهاَ وَيَسَّرْتَهاَ فَيَسِّرْ أُمُوْرَناَ وَاشْرَحْ
صُدُوْرَناَ وَنَوِّرْ قُلُوْبَناَ وَاخْتِمْ باِلصَّلِحاَتِ أَعْمَالِناَ ,
أَللَّـهُمَّ تَوَفَّناَ مُسْلِمِيْنَ وَأَحْيِناَ مُسْلِمِيْنَ وَأَلْحِقْناَ
بِالصَّالِحِيْنَ غَيْرَ خَزاَياَ وَلاَ مَفْتُوْنِيْنَ .
D. Do’a waktu minum air Zamzam.
أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْماً ناَفِعاً وَرِزْقاً واَسِعاً
وَشِفاَءً مِنْ كُلِّ داَءٍ وَسَقَمٍ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
E. Do’a sesudah
shalat sunat Mutlak di Hijir Ismail.
أَللَّـهُمَّ أَنْتَ رَبِّى لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِى وَأَناَ
عَبْدُكَ وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ ماَاسْتَطَعْتُ , أَعُوزْذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ ماَ صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِى
فاَغْفِرْلىِ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنوُبَ إِلاَّ أَنْتَ , أَللَّـهُمَّ
إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ ماَ سَأَلَكَ بِهِ عِباَدُكَ الصَّالِحُوْنَ
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ ماَ اسْتَعاَذَكَ مِنْهُ عِباَدُكَ الصَّالِحُوْنَ .
III.DO’A-DO’A DALAM SA’I.
A. Do’a hendak mendaki bukit Safa sebelum Sa’i.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ أَبْدَأُ بِماَبَدَأَ اللهُ بِهِ
وَرَسُوْلُهُ إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ
البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ
تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ عَلِيْمٌ .
B. Do’a di atas bukit Safa ketika menghadap
Ka’bah.
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ ,
أَللهُ أَكْبَرُ عَلَى ماَ هَداَناَ وَالحَمْدُ ِللهِ عَلَى ماَ أَوْلاَناَ .
لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , لَهُ المُلْكُ وَلَهُ
الحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
. لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ
عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزاَبَ وَحْدَهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ
إِلاَّ إِياَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكاَفِرُوْنَ .
C. Do’a-do’a Sa’i dalam perjalanan 1 s/d 7 .
Do’a perjalanan ke-1, dari bukit Safa ke bukit
Marwah di baca mulai dari bukit Safa sampai pilar hijau.
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ , أَللهُ أَكْبَرُ
كَبِيْراً وَالحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً وَسُبْحاَنَ اللهِ العَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
الكَرِيْمِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً وَمِنَ اللَّيْلِ فاَسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ
لَيْلاً طَوِيْلاً لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ
عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزاَبَ وَحْدَهُ لاَ شَيْءَ قَبْلَهُ وَلاَ بَعْدَهُ
يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ داَئِمٌ لاَ يَمُوْتُ وَلاَ يَفُوْتُ أَبَداً
بِيَدِهِ الخَيْرُ وَإِلَيْهِ المَصِيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .
Diantara dua pilar hijau membaca do’a :
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ
إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ .
Dan ketika mendekati bukit Marwah, bacalah :
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ
البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ
تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ عَلِيْمٌ .
Do’a Sa’i perjalanan ke-2, dari bukit Marwah ke
bukit Safa di baca mulai dari bukit Marwah sampai pilar hijau.
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الحَمْدُ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الواَحِدُ الفَرْدُ الصَّمَدُ الَّذِى لَمْ يَتَّخِذْ
صاَحِبَةً وَلاَ وَلَداً وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيْكٌ فىِ المُلُكِ وَلَمْ يَكُنْ
لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْراً .أَللَّـهُمَّ إِنَّكَ قُلْتَ
فىِ كِتاَبِكَ المُنَزَّلِ أُدْعُوْنِى أَسْتَجِبْ لَكُمْ دَعَوْناَكَ رَبَّناَ
فاَغْفِرْ لَناَ كَماَ أَمَرْتَناَ إِنَّاكَ لاَ تُخْلِيْفُ المِيْعاَدَ .
رَبَّناَ إِنَّناَ سَمِعْناَ مُناَدِياً يُناَدِى لِلإِيْماَنِ أَنْ آمِنُوْا
بِرَبِّكُمْ فَآَمَنّاَ , رَبَّناَ فاَغْفِرْ لَناَ ذُنُوْبَناَ وَكَفِّرْ عَنَّا
سَيِّئَاتِناَ وَتَوَفَّناَ مَعَ الأَبْراَرِ , رَبَّناَ وَأَتِناَ ماَ
وَعَدْتَناَ عَلَى رُسُلِكَ وَلاَ تُخْزِناَ يَوْمَ القِياَمَةِ إِنَّكَ لاَ
تُخْلِفُ المِيْعاَدَ . رَبَّناَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْناَ وَإِلَيْكَ أَنَبْناَ
وَإَلَيْكَ المَصِيْرُ . رَبَّناَ اغْفِرْ لَناَ ذُنُوْبَناَ وَ ِلإِخْواَنِناَ
الَّذِيْنَ سَبَقُوْناَ بِالإِيْماَنِ وَلاَ تَجْعَلْ فىِ قُلُوْبِناَ غِلاًّ
لِّلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّناَ إِنَّاكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ .
Diantara dua pilar hijau membaca do’a :
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ
إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ .
Dan ketika mendekati bukit Safa, bacalah :
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ
البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ
تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ عَلِيْمٌ .
Do’a Sa’i perjalanan ke-3, dari bukit Safa ke
bukit Marwah di baca mulai dari bukit Safa sampai pilar hijau.
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الحَمْدُ
رَبَّناَ أَتْمِمْ لَناَ نُوْرَناَ وَاغْفِرْ لَناَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ . أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الخَيْرَ كُلَّهُ عاَجِلَهُ وَأَجِلَهُ
وَأَسْتَغْفِرُكَ لِذَنْبِى وَأَسْأَلُكَ رَحْمَتَكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ .
Diantara dua pilar hijau membaca do’a :
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ
إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ .
Dan ketika mendekati bukit Marwah, bacalah :
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ
البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ
تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ عَلِيْمٌ .
Do’a Sa’i perjalanan ke-4, dari bukit Marwah ke
bukit Safa di baca mulai dari bukit Marwah sampai pilar hijau :
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الحَمْدُ
أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ ماَتَعْلَمُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ ماَ تَعْلَمُ وأَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ ماَ تَعْلَمُ إِنَّاكَ أَنْتَ
عَلاَّمُ الغُيُوْبِ , لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ المَلِكُ الحَقُّ المُبِيْنُ ,
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صاَدِقُ الوَعْدِ الأَمِيْنُ . أَللَّـهُمَّ إِنِّى
أَسْأَلُكَ كَماَ هَدَيْتَنِى لِلإِسْلاَمِ أَنْ لاَتَنْزِعَهُ مِنِّى حَتَّى
تَتَوَفَّنِى وَأَناَ مُسْلِمٌ , أَللّهُمَّ اجْعَلْ فىِ قَلْبِى نُوْراً وَفىِ
سَمْعِى نُوْراً وَفىِ بَشَرِى نُوْراً , أَللَّـهُمَّ اشْرَحْ لىِ صَدْرِى
وَيَسِّرْ لىِ أَمْرِى وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَساَوِسِ الصَّدْرِ وَشَتاَتِ
الأَمْرِ وَفِتْنَةِ القَبْرِ , أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ ماَ
يَلِجُ فىِ اللَّيْلِ وَشَرِّ ماَ يَلِجُ فىِ النَّهاَرِ وَمِنْ شَرِّ ماَ تَهُبُّ
بِهِ الرِّياَحُ ياَ أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ . سُبْحاَنَكَ ماَ عَبَدْناَكَ حَقَّ
عِباَدَتِكَ ياَ أَللهُ سُبْحاَنَكَ ماَذَكَرْناَكَ حَقَّ ذِكْرِكَ ياَ أَللهُ .
Diantara dua pilar hijau membaca do’a :
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ
إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ .
Dan ketika mendekati bukit Safa, bacalah :
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ
البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ
تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ عَلِيْمٌ .
Do’a Sa’i perjalanan ke-5, dari bukit Safa ke
bukit Marwah di baca mulai dari bukit Safa sampai pilar hijau :
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الحَمْدُ
سُبْحاَنَكَ ماَ أَعْلَى شَأْنَكَ ياَ أَللهُ , أَللَّـهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْناَ
الإِيْماَنَ وَزَيِّنْهُ فىِ قُلُوْبِناَ وَكَرِّهْ إِلَيْناَ الكُفْرَ
وَالفُسُوْقَ وَالعِصْياَنَ وَاجْعَلْناَ مِنَ الرَّاشِدِيْنَ .
Diantara dua pilar hijau membaca do’a :
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ
إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ .
Dan ketika mendekati bukit Marwah, bacalah :
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ
البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ
تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ عَلِيْمٌ .
Do’a Sa’i perjalanan ke-6, dari bukit Marwah ke
bukit Safa di baca mulai dari bukit Marwah sampai pilar hijau :
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللهِ الحَمْدُ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ
الأَحْزاَبَ وَحْدَهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِياَّهُ
مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكاَفِرُوْنَ . أَللَّـهُمَّ إِنِّى
أَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفاَفَ وَالغِنَى , أَللَّـهُمَّ لَكَ
الحَمْدُ كاَلَّذِىْ نَقُوْلُ وَخَيْراً مِمَّا نَقُوْلُ , أَللَّـهُمَّ إِنِّى
أَسْأَلُكَ رِضاَكَ وَالجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ وَماَ
يُقَرِّبنُِى إِلَيْهاَ مِنْ قَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ أَوْ عَمَلٍ . أَللَّـهُمَّ
بِنُوْرِكَ اهْتَدَيْناَ وَبِفَضْلِكَ اسْتَغْنَيْناَ وَفىِ كَنَفِكَ
وَإِنْعاَمِكَ وَعَطاَئِكَ وَإِحْساَنِكَ أَصْبَحْناَ وَأَمْسَيْناَ أَنْتَ
الأَوَّلُ فَلاَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَالأَخِرُ فَلاَ بَعْدَكَ شَيْءٌ وَالظَّاهِرُ
فَلاَ شَيْءَ فَوْقَكَ وَالباَطِنُ فَلاَ شَيْءَ دُوْنَكَ نَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الفَلَسِ وَالكَسَلِ وَعَذاَبِ القَبْرِ وَفِتْنَةِ الغِنَى وَنَسْأَلُكَ الفَوْزَ
بِالجَنَّةِ .
Diantara dua pilar hijau membaca do’a :
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ
إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ .
Dan ketika mendekati bukit Safa, bacalah :
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ
البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ
تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ عَلِيْمٌ .
Do’a Sa’i perjalanan ke-7, dari bukit Safa ke
bukit Marwah dibaca mulai dari bukit Safa sampai pilar hijau :
أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالحَمْدُ
ِللهِ كَثِيْراً , أَللَّـهُمَّ حَبِّبْ إِلَيَّ الإِيْماَنَ وَزَيِّنْهُ فىِ
قَلْبِى وَكَرِّهْ إِلَيَّ الكُفْرَ وَالفُسُوْقَ وَالعِصْياَنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ
الرَّاشِدِيْنَ .
Diantara dua pilar hijau membaca do’a :
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجاَوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ
إِنَّكَ تَعْلَمُ ماَلاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ .
Dan ketika mendekati bukit Marwah, bacalah :
إِنَّ الصَّفاَ وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللهِ , فَمَنْ حَجَّ
البَيْتَ أَوِاعْتَمَرَ فَلاَجُناَحَ عَلَيْهِ أَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِماَ وَمَنْ
تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللهَ شاَكِرٌ عَلِيْمٌ .
C. Do’a di bukit Marwah setelah selesai Sa’i
أَللَّـهُمَّ رَبَّناَ تَقَبَّلْ مِنَّا وَعاَفِناَ وَاعْفُ عَنَّا
وَعَلَى طاَعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلَى غَيْرِكَ لاَ تَكِلْناَ وَعَلَى
الإِيْماَنِ وَالإِسْلاَمِ الكاَمِلِ جَمِيْعاً تَوَفَّناَ وَأَنْتَ راَضٍ عَنَّا
أَللَّـهُمَّ ارْحَمْنِى بِتَرْكِ المَعاَصِى أَبَداً ماَ أَبْقَيْتَنِى
وَارْحَمْنِى أَنْ أَتَكَلَّفَ ماَ لاَ يَعْنِيْنِى وَارْزُقْنِى حُسْنَ النَّظَرِ
فِيْماَ يُرْضِيْكَ عَنِّى ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .
Perbedaan Umroh dan Haji
Umrah menurut bahasa artinya berkunjung atau ziarah, sedangkan menurut agama ialah Mengunjungi Baitullah dengan niat ibadah dengan cara tertentu dan dapat dikerjakan dalam waktu Haji maupun diluar musim Haji dan disebut Haji Kecil.
Umrah diawali dengan ihram dari Miqat, kemudian Tawaf, Sa’I dan diakhiri dengan Tahallul (Gunting Rambut) kemudia terlepas dari Larangan Ihram.
Hukum ibadah umrah adalah wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu, dan dibolehkan untuk melaksanakan Umrah walaupun belum melaksanakan Haji.Bagi yang mampu melakukan umroh berkali kali, itu lebih baik lagi.
Umrah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini adalah bagian dari seri tentang: |
Islam |
---|
Pada istilah teknis syari'ah, Umrah berarti melaksanakan Tawaf di Ka'bah dan Sa'i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari Miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.
Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.
Syarat ,Rukun, dan Wajib Umrah
Syarat untuk mengerjakan umrah sama dengan syarat untuk mengerjakan haji:- Beragama Islam
- Baligh, dan berakal
- Merdeka
- Memiliki kemampuan, adanya bekal dan kendaraan
- Ada mahram (khusus bagi wanita)
- Ihram, berniat untuk memulai umrah
- Thawaf
- Sai
- Melakukan ihram ketika hendak memasuki miqat
- Bertahallul dengan menggundul atau memotong sebagian rambut
- Meninggalkan rukun, maka umrahnya tidak sempurna dan wajib diulangi
- Meninggalkan kewajiban, umrah tetap sah dan kesalahan tersebut (meninggalkan kewajiban) bisa ditutupi dengan DAM
- Melakukan jima sebelum tahallul maka wajib membayar seekor kambing, sebagaimana fatwa Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma
Tipe Umrah
Terdapat beberapa tipe umrah, yang umum adalah umrah yang digabungkan dengan pelaksanaan haji seperti pada haji tamattu, adapula umrah yang tidak terkait dengan haji.- Umrah Mufradah
- Umrah Tamattu'
- Umrah Sunah
Tata Cara umrah
Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :- Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
- Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
- Niat umrah dalam hati, ketika sampai di miqot ( batas daerah tanah suci ) sholat sunah dua rokaat dan mengucapkan Labbaika Allahumma 'umrotan atau Labbaika Allahumma bi'umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika laka.
- Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum memasukinya.
- Sesampai di ka'bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
- Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka'bah dijadikan berada di sebelah kiri.
- Salat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada raka'at pertama dan Al-Ikhlas pada raka'at kedua.
- Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya'aairillah. Abda'u bima bada'allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa'dahu wa nasoro 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.
- Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah disertai dengan doa.
- Sa'i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
- Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
- Dengan demikian selesai sudah amalan umrah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar