Selasa, 04 Juni 2013

HAID SEBELUM IHRAM HAJI ATAU UMROH


Untuk Wanita yang mengalami haid atau nifas sebelum melakukan ihram maka mulailah dengan mandi ihram kemudian berihram. Keadaan ini sama seperti peristiwa yang pernah di alami oleh Asma binti Umais dimana ia melahirkan ketika hendak haji.
Apabila ia berihram dengan haji tamattu maka ketika sampai di Mekkah dan ia masih dalam keadan haid atau nifas maka jangan melakukan thawaf umroh, karena thawaf adalah sholat dan sholat harus dalam keadaan suci. Jagalah ihramnya sampai suci, setelah suci baru kemudian thawaf umroh, sa’i dan tahallul.
Apabila sampai tgl 8 dzulhijjah belum juga suci maka mandilah kemudian lakukanlah ihram haji dan umroh secara bersamaan (disatukan) sehingga hajinya menjadi haji qiron. Niat ihromnya: لَبَّيْكَ بِعُمْرَةٍ وَحَجَّةٍ مَعًا
”Aku memenuhi panggilan-Mu dengan melakukan umroh dan haji bersamaan”. Kemudian lakukan amalan-amalan haji lainnya seperti mabit di mina, wukuf di padang arafah, mabit dimuzdalifah, lempar jumroh, memotong hewan sembelihan dan  tahallul awal. Apabila ia masih dalam keadaan haid maka jangan thawaf ifadhoh, tunggu dulu sampai suci.
Apabila ia berihram dengan haji Ifrad atau Qiron ketika sampai di Mekkah dan ia masih dalam keadaan haid atau Nifas maka jangan melakukan thawaf kudum tidak juga mengkodonya karena para jumhur ulama memandang bahwa thawaf kudum adalah sunnah, ia gugur karena ada halangan. Lakukan amalan-amalan haji lainnya seperti mabit di mina kemudian wukuf di padang arafah, mabit dimuzdalifah, lempar jumroh dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar