Thawaf Artinya keliling. Maksudnya mengelilingi Ka’bah dengan perasaan cinta dan ta’at kepada Allah.
Ketentuan thawaf:
a. Suci dari hadats besar dan hadats kecil (Berwudu);
b. Menutup aurat;
c. Thawaf dilakukan dengan tujuh putaran yang sempurna;
d. Memulai thawaf dari hajar aswad dan mengakhiri thawaf dihajar aswad pula, dengan menjadikan baitullah/ka’bah sebelah kiri;
e. Thawaf dilakukan diluar Baitullah, jika thawaf masuk hijir Ismail maka thawafnya tidak sah;
f. Thawaf dilakukan secara berurutan.
Sebelum memulai thawaf, pakaian ihram untuk laki-laki disesuaikan dahulu menjadi idthiba. Caranya lepaskan bagian atas pakaian ihram pundak kanan dan meletakannya pada bahu kiri, bahu kanan dibiarkan terbuka, inilah yang dikenal dengan nama idthiba.
Kemudian niat thawaf dengan cara: berdiri didepan Ka’bah menghadap Hajar Aswad hingga Hajar Aswad
berada dihadapan kita, dan segaris lurus dengan lampu warna hijau yang
berada diatas dinding dibelakang kita, berniatlah dalam hati: “ya Allah, Aku melaksanakan Thawaf karena Engkau, mudahkanlah bagiku dan terimalah thawafku”. Ciumlah hajar aswad, jika sulit, cukup mengarahkan telapak tangan mengucapkanاَللهُأَكْبَرُ ”Allahuakbar” )Allah maha besar(,
Kemudian ciumlah telapak tangan, maka mulailah thawaf pertama, bagi
laki-laki disunnahkan berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama mulai
dari hajar aswad sampai rukun Yamani dan berjalan biasa dari Rukun Yamani sampai Hajar Aswad .
Dalam
thawaf mulai dari Hajar Aswad sampai rukun yamani tidak ada do’a atau
dzikir khusus, oleh karena itu boleh thawaf sambil membaca al-qur’an
semisal surat-surat pendek yang kita hafal, membaca do’a atau dzikir apa
saja yang kita bisa.
Contoh bacaan atau dzikir yang bisa digunakan ketika thawaf:
1. Bacaan al-quran yang kita hafal;
2. Dzikir: tasbih, tahmid, tahlil, takbir;
سُبْحَانَ اللهِ ، الحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، اللهُ أَكْبَرُ.
”Subhaanallah, alhamdulillah, La ilahaillah, Allahu Akbar ”
3. (اَللهُ أَكْبَرُ)Allahu Akbar”
4. سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ
”Subhanallah wabihamdihi subhanallahil Azim
Begitu menemui rukun Yamani, usaplah dengan tangan tapi tidak dicium, mulai dari Rukun Yamani ini sampai hajar aswad berdo’a :
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَارِ
”Robbana aatina fiddunya hasanah wafil aakhiroti hasanah wa qina adzaaban-naar”
Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan dunia dan akherat, dan lindungilah kami dari api neraka.
Bacaan ini disunnahkan diulang-ulang sampai tiba di hajar aswad. Sampai di Hajar Aswad berarti selesai putaran pertama.
Memulai putaran kedua, dengan melakukan mencium Hajar Aswad sambil bertakbir
atau mengisyaratkan dengan tangan lalu menciumnya, sempurnakan thawaf
seperti thawaf pertama hingga tujuh putaran. Setelah selesai putaran
yang ketujuh disunnahkan mencium hajar aswad atau dengan isyarat tangan
lalu menciumnya dan menyucapkan ”Allahu akbar” dengan demikian thawaf selesai. Posisi idzthaba bagi laki-laki tutup kembali bahu kanan.
Kemudian
berdo’a dan memohon kepada Allah akan hajat kita di multazam (antara
hajar aswad dengan pintu ka’bah) ini tempat yang mustajab untuk berdo’a
memohon kepada Allah, jika sulit mendekati multazam, cukup hadapkan
wajah kearahnya dan berdo’a.
Setelah selesai berdo’a di multazam lalu menuju maqom Ibrahim (bekas telapak kaki Nabi Ibrahim) sambil membaca:
وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَقَامِ اِبْرَاهِيْمَ مُصَلًّى (البقرة: 125 )
“Jadikanlah sebagian maqom Ibrahim tempat Sholat”
Kemudian sholat dua rakaat dibelakang maqom Ibrahim, pada raka’at pertama setelah membaca Al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun; ..قُلْ يَأَيُّهَا الكَافِرُوْنَ dan pada raka’at kedua setelah membaca Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlash; قُلْ هُوَ اللهُ .. kemudian
setelah selesai sholat minumlah Air zam-zam dengan membaca do’a dan
memohon kepada Allah akan hajat kita dan menuangkannya keatas kepala.
Rosulullah bersabda yang artinya ”Air zam-zam akan bermanfa’at sesuai dengan apa yang diniati ketika minum”.
Setelah
minum air zam-zam kembali ke hajar aswad, lalu mengusapnya dan
menciumnya, jika tidak memungkinkan maka cukup memberi isyarat dengan
tangan kanan sambil bertakbir, dan menciumnya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar