Salah satu Rukun yang harus dilaksanakan
dalam menunaikan ibadah Haji dan atau Umrah adalah ber-Tahalull (
bercukur – memotong rambut ), selain ihram, thawaf, sa’i dan semuanya
itu dilaksanakan secara tertib.
Apa itu artinya tahallul dan bagaimana
pelaksanaan Rukun Haji dan atau Umrah itu, kepada semua calon jemaah
haji tentunya sebelum diberangkatkan ke tanah suci sudah mengikuti
manasik ( penjelasan pelaksanaan ibadah itu, rukun, apa yang harus
dilaksanakan, larangannya dan apa saja yang diperbolehkan setelah haji
dan atau umrah ), yang mungkin sedikit sulit dijelaskan ketika mansaik atau malahan tidak dijelaskan adalah dimana
tempat jemaah terutama jemaah lelaki yang ingin melakukan tahallul
dengan mencukur rambut atau menggundulkan kepalanya sampai plontos.
Tahallul, sebenarnya cukup dilakukan denngan
memotong beberapa helai rambut setelah selesai melaksanakan sa’i, bisa
dilakukan oleh sesama jemaah, diutamakan yang memotong rambut untuk
tahallul itu oleh jemaah yang sudah haji atau umrah, cuma di sunnahkan untuk mencukur rambur sampai habis ( plontos, maaf saya tidak faham haditznya, banyak ustdaz mengatakan begitu ).
Kenapa tanya tanya tempat tempat tahallul, kan bisa juga dilakukan oleh sesama jemaah?
Oh begini, ternyata dari pengalaman apa yang saya lakukan dan ketahui, ketika selesai melaksanakan sa’i masih banyak jemah ( sebenarnya sudah tahalull dengan memotong beberapa helai rambut langsung setelah selesai sa’i ) yang masih ingin memcukur rambut sampai plontos, tidak tahu tempatnya dimana di sekitar Masjidil Haram.
Jika mau dilakukan sendiri, bisa saja
dilakukan sesama jemah mencukur sendiri seperti banyak dan ramai sekali
dilakukan oleh jemaaah haji dari Timut Tengah atau Asia Jauh ( Pakistan, India, Bangladesh dll ) mereka saling bergantian memplontoskan kepalanya di pelataran masjid di sekitar bukit Marwa ( tempat terakhir melaksanakan sa’i ) . Jadi jika mau untuk berhemat biaya, juga bisa dilakukan sendiri, tinggal siapkan membawa sendiri alat cukurnya ( disarankan beli
disana saja, jangan bawa dari Indonesia khawatir tidak bisa masuk tas
tentengan ketika akan naik pesawat, kecuali disimpan di bagasi )
Jika ingin memplontoskan kepala, ini dia tempat tempat paling baru di sekitar Masjidil Haram,
yang saya ketahui ketika melaksanakan umrah ramadhan bulan Agustus
lalu. Di sekitar Masjjidil Haram sekarang banyak dilakukan perubahan
pembangunan phisik untuk perluasan, mungkin saja ditempat yang dulunya
ada sekarang sudah tidak ada lagi, pindah tempat . Tempat tempat itu :
1. Di dalam Mal Zam Zam Tower, agak masuk kedalam sedikit dari pintu masuk ke Zam Zam Tower ( jam gadang – big ben Mekkah ) , ada beberapa barbershop ( tukang cukur
) yang ketika melintas di dekatnya banyak tukang cukur itu menawarkan
untuk bercukur plontos. Disini tarif cukur plontos rata rata 10 real (
SR ), harus tanya dan disepakti dulu sebeluk eksekui, dan masih boleh
tawar menawar, jika terlalu mahal tidak mau 10 SR, bisa cari ditempat
lain diluar gedung itu dipinggir jalan. Disini pun harus jelas dan
disepakati dulu harganya, jika tidak jemaah bias saja setelah cukur
dikenakan tarif 20 bahkan bisa 30 real, mau berantem? Kan tidak, maka
harus jelas dulu berapa harus membayar. Pergunakan bahasa Indonesia
saja, karena umumnya mereka tahu. Jika tidak punya real bisa jadi bayar
menggunakan rupiah mereka mau, jelaskan satu real sekitar 3000 rupiah.
2. Di plataran luar Masjidil Haram, setelah keluar dari pintu Babussalam ke arah Makam Ma’la ( atau cari saja pintu Babussalam
) keluar dari area masjid, tidak jauh dari situ jemaah akan menjumpai
ramai sekali kedai kedai tukang cukur yang siap membuat plontos rambut
jemaah. Soal tarif juga harus jelas, kalau sedang ramai banyak jemaah
yang tukang cukurnya mau dibayar 5 real, tetapi rata rata memang 10 real
jika cukur plontos. Berhati hatilah jika jemaah tidak mau plontos,
hanya cukur biasa saja, atau tidak sampai habis, karena bisa jadi jemaah
bicara apa, tukang cukurnya laju saja mencukurnya habis sampai plontos
juga. Ini banyak terjadi, kalau sudah begini mau apa lagi. Jika tidak
mau sampai plontos, bicara pelan pelan dan sabar, dijelaskan dengan
bahasa isyarat lebih oke, saya maunya dipotong dengan rambut tersisa segini, berapa senti jemaah maunya, jika saudah yakin si tukang cukur mengerti yang jemaah maksudkan, laksanakan.
Semoga informasi ini ada gunanya, selamat menunaikan ibadah haji, salam dari Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar