Sabtu, 15 September 2012

Perjalanan Haji Gelombang 2


Bismillahirrohmanirrohiim.
Assalamu'alaikum warromatullohi wabarokatu sodaraku semua.
Tulisan ini lebih banyak berkaitan dengan pelaksanaan dan kegiatan Haji Reguler.
Artikel sebelumnya,
Perjalanan Ibadah Haji Gelombang 1.   Perjalanan ibadah haji gelombang dua, kurang lebih hampir sama dengan perjalanan gelombang pertama.

Prosesnya, tinggal membalik ibadah haji gelombang pertama.  Calon jamaah haji gelombang 2, diberangkatkan 15 hari sejak awal penerbangan kloter pertama. Mereka langsung menuju Mekah dengan mendarat di bandara King Abdul Aziz. Jika rangkaian kegiatan Ibadah di Mekkah selesai, termasuk pelaksanaan haji di Arofah dan Mina,  barulah berziarah ke Madinah Al-Munawaroh


Calon jama'ah haji Indonesia, umumnya mengambil miqot di Bandara King Abdul Aziz. Namun tidak sedikit yang memulai miqot ketika berada di atas pesawat, sehingga persiapannya sudah dilakukan sejak dari Asrama Haji. Kenapa ada perbedaan pengambilan miqot?. Silahkan baca tulisan saya
Miqat Calon Jamaah Haji Indonesia Gelombang 2.

Banyak calon jamaah haji yang berharap gelombang 2, dengan alasan utama adalah gelombang 2 waktunya mepet dengan pelaksanaan haji di Arofah. Kondisi jamaah yang secara fisik masih bugar, bisa memaksimalkan dalam beribadah dan menjalankan rukun dan wajib haji dengan baik. Terutama ketika menjalankan wukuf di Arofah, karena di sinilah kegiatan utama ibadah haji.


Berikut ini rangkaian persiapan dan pelaksanaan perjalanan jamaah haji gelombang 2, yang sebagaian saya copy dari artikel sebelumnya. 


Persiapan dari Rumah
  • Berpakaian seragam identitas Nasional
  • Tas dokumen yang di buat kalung, yang berisi Surat pelunasan dari Bank, Buku do'a dari DEPAG, obat-obatan untuk keperluan masing-masing individu.
  • Tas tentengan, yang berisi pakaian selama perjalanan menuju Madinah dan peralatan mandi. Khusus tas koper yang besar, sudah dibawa terlebih dahulu armada
Kantor Kabupaten/Kodya
  • Mengikuti prosesi pelepasan dengan tempat yang disesuaikan dengan regu dan rombongan masing-masing
  • Masuk ke dalam bus yang sudah ditentukan berdasarkan regu dan rombongannya
Asrama Haji
  • Calon jemaah haji turun bus, langsung menuju ruang pemeriksaan tas bawaan. Kemudian menempati kursi yang telah disediakan. 
  • Setelah mendengarkan penjelasan dari Petugas, jemaah dipanggil satu persatu untuk  menerima Buku Kesehatan Hijau, 
  • Selanjutnya, berjalan menuju box Xray untuk memeriksa tas tentengan, dan dilakukan penimbangan. Apabila tidak ada yang mencurigakan dan berat tidak melebihi kententuan, maka tas tentengan akan langsung lolos.
  • Jemaah keluar ruang pemeriksaan, menuju lokasi ruang asrama sesuai dengan nomor yang tertempel di buku kesehatan. Ruang tidur dan istirahat jamaah laki-laki dengan wanita terpisah, namun masih berdekatan dalam satu gedung. Selama di asrama haji, sebaiknya gunakan waktu untuk istirahat, karena 24 jam berikutnya akan terbang menuju Tanah Suci.
  • Aktivitas sebaiknya hanya shalat berjamaah di masjid dan istirahat, atau baca buku-buku panduan. Selama di asrama haji, akan mendapat jatah makan yang waktunya sudah ditentukan. Jangan melewati jadwal makan, karena ruang tempat makan akan ditutup jika melewati batas yang telah ditentukan. Makan secara prasmanan. 
  • Setelah istirahat sekitar 18 jam, tepatnya kurang 5 jam dari pemberangkatan, jamaah dengan membawa tas tentengan dan tas paspor dikumpulkan di ruangan untuk menerima Paspor dan Living Cost (uang sangu). Silahkan baca juga Manajemen Living Cost di tanah suci
  • Selanjutnya pemeriksaan Xray terhadap barang bawaan. Jika tidak ada benda tajam, maka tas tentengan akan lolos dan jamaah langsung masuk ke dalam Bus untuk selanjutnya menuju Bandara 
Bandara Indonesia
  • Di Bandara, jemaah masih dalam Bus sampai pesawat telah siap untuk dinaiki. 
  • Duduk sesuai dengan nomor boarding Pass yang diberikan. 
  • Letakkan tas tentengan di boks penyimpanan diatas kepala penumpang.
  • Di dalam pesawat sebaiknya istirahat total karena perjalanan masih sekitar 10 jam.
Bandara King Abdul Aziz Jeddah
  • Turun dari pesawat dibandara King Abdul Aziz Jeddah, jamaah memasuki ruang pemeriksaan. Ruang pertama adalah ruang tunggu sementara, kemudian pindah ke ruang pemeriksaan paspor. 
  • Persiapkan paspor dari tas kalung. Pemeriksaan paspor dilakukan dua kali di ruang berbeda.
  • Selanjutnya menuju ruang pengambilan barang bawaan khususnya koper haji besar. Untuk sementara Koper besar (35 kg) dan tas tentengan (sekitar 10 kg) dibawa sendiri ke pemeriksaan Xray. 
  • setelah lolos,  koper Besar langsung ditangani  petugas maktab, dan diangkut ke Mekah dengan armada tersendiri. Kita akan menemukan lagi ketika sampai di pemondokan atau maktab. 
  • Tas tentengan harus tetap dibawa sendiri oleh jamaah. 
  • Selanjutnya menuju ruang pemeriksaan paspor terakhir untuk mendapatkan stempel dan pengambil salah satu lembar copy paspor. Jika selesai maka jamaah telah dinyatakan boleh memasuki tanah suci.
  • Dengan membawa tas tentengan, jamaah menuju ke tempat istirahat sementara di areal bandara, berupa tenda-tenda raksasa, dengan karpet membentang di lantainya.
  • Ada kesempatan sekitar 1 jam beristirahat, bisa digunakan untuk mandi dan keperluan lainnya.
  • Jama'ah haji Indonesia, umumnya mengambil miqot di Bandara King Abdul Aziz, sehingga mereka mempersiapkan diri dengan mandi dan menggunakan pakaian ihram. 
  • Jika memulai miqot ketika berada di atas pesawat, maka persiapannya sudah dilakukan sejak dari Asrama Haji. Tapi semua terserah pada keyakinan dan pilihan sampean semua, karena masing-masing memiliki alasan yang menguatkan.
  • Setelah sekitar satu jam beristirahat, melanjutkan perjalanan menuju Mekkah dengan menggunakan bus yang disediakan Maktab. 
  • Ketika hendak memasuki bus, semua paspor diminta oleh petugas maktab. Paspor akan diberikan lagi kepada jamaah saat akan pemulangan di bandara. 
  • Jarak tempuh sekitar 75 km. sepanjang perjalanan jamaah akan mendapatkan snak, air mineral, dan buah yang semuanya “Halal” alias gratis. 
  • Jangan lupa sepanjang perjalanan kita tetap bertalbiyah.
Pemondokan di Mekah
  • Sebelum bus menurunkan jamaah di maktab/pemondokan, masing-masing mendapatkan kartu yang menunjukkan lokasi maktab. Hanya saja tulisannya berbahasa arab, yang isinya adalah identitas lokasi pemondokan selama di Mekah. dan kartu ini  harus dibawa kemanapun jamaah pergi.
  • Jamaah langsung masuk ke dalam pemondokan dan menempati ruang sesuai dengan nomer regu. Sebaiknya membuat kesepakatan agar jamaah laki dan perempuan tidurnya dipisah ruang.
  • Perlu diingat bahwa jamaah masih dalam keadaan berihrom, maka harus mengingat semua larangan-larangan ihrom. Karena pelanggaran akan berdampak pada dam haji.
Menjalankan Ibadah Harian di Selama di Mekah
  • Setelah istirahat secukupnya, dan menempatkan tas tentengan dan koper besar, selanjutnya jamaah akan dibawa menuju Masjidil Haram untuk menyelesaikan umrah wajib,
  • Melakukan Thowaf Qudum sebagai thowaf “Selamat datang” tujuh putaran mengelilingi Ka’bah, selanjutnya
  • Shalat sunat 2 rokaat di belakang Maqom Ibrahim, kemudian berdo’a sesuai dengan keinginan
  • Minum air zamzam
  • Melakukan Sa’i tujuh kali putaran dimulai dari bukit Shofa
  • Melakukan tahhalul (menggunting rambut).
  • Jika selesai maka kewajiban umrah sudah selesai dan larangan-larangan ihrom selesai. Ini jika jamaah mengambil jenis haji tamattu'.
  • Selanjutnya melakukan Ibadah Harian sambil menunggu melakukan kewajiban haji hari tarwiyah yaitu tgl 8 dzulhijah menuju ke Arofah
  • Disamping itu, jika mengambil haji tamattu', maka setiap calon jamaah haji wajib menyembelih hewan sebagai Dam Tamatu'. Biasanya dikoordinir ketua rombongan. Namun ikut ke lokasi pemotongan akan lebih bagus, karena kita akan tahu hewan yang kita gunakan sebagai dam.
  • Pada kesempatan sebelum wukuf, beberapa KBIH biasanya mengunjungi beberapa tempat penting, Bukit Tsur, Gua Hiro', Jabal Nur, Jabal Rohmah, Lokasi wukuf, Lokasi mabit dan Jamarot dalam satu hari rangkaian perjalanan.
Wukuf di Arrofah
  • Tanggal 8 dzulhijah, calon jamaah haji seluruh dunia berbondong-bondong menuju ke Pada Arofah untuk melakukan wukuf, yang dilaksanakan keesokan harinya, yaitu tanggal 9 dzulhijah..
  • Berangkat dari Mekah menuju Arofah sudah wajib menggunakan pakaian ihram, dan niat Haji.
  • Sepanjang perjalanan melantunkan Taliyah, dzikir dan sholawat 
  • Penjelasan komplit, silahkan baca di Sekitar Wukuf di Arofah. 
  • Konsumsi jamaah haji selama di Arofah dan Mina telah ditanggung maktab, namun jika ingin membawa makanan kecil ndak masalah karena selama di Arofah tidak ada penjual, memang tidak  diperbolehkan. Ini merupakan kawasan tertutup

Mudzdalifah
Mudzalifah merupakan kawasan sekitar 4 km sebagai tempat mabit, persinggahan sementara calon jamaah haji dari Arofah menuju Mina. Selengkapnya silahkan baca Dinginnya Mudzalifah di Puncak Keikhlasan.
Jamarot Mina
  •  Rombongan setelah dari mudzalifah sampai ke Mina sekitar pertengahan malam bahkan menjelang subuh. Di sini sekitar 3 hari, untuk melakukan lempar jumroh.
  • Jumroh aqobah dilakukan tanggal 10 dzulhijah, 
  • selanjutnya melakukan tahalul yaitu memotong rambut. Lak-laki sebaiknya potong gundul. Dengan demikian jamaah sudah terbebas dari larangan-larangan ihrom, kecuali tidak boleh melakukan hubungan suami istri (sing sabar mawon nggih )
  • Pelemparan jumroh pada hari tasryi', yaitu tanggal 11 dan 12
  • Jamaah bisa mengambil nafar awal dan pulang ke Mekah untuk melakukan Thowaf Ifadoh.
Kembali Ke Mekah
  • Setelah melakukan kegiatan utama ibadah haji, kembali ke Mekah dengan melakukan thowaf ifadoh. Thowaf ini sudah tidak menggunakan pakaian ihram
  • Maka sekarang namanya bukan calon jamaah haji, tapi sudah bergelas Haji dan Hajjah. Semoga mabrur
  • Selanjutnya menjalankan ibadah harian di Masjidil Haram, sampai jadwal waktu pindah menuju Madinah.

Menuju Madinah

Dari mekkah, rombongan diberangkatkan dengan menggunakan bus. Perjalanan Mekkah ke Madinah ditempuh sekitar 4 jam sampai 4,5 jam. Tiba di madinah, jamaah ditempakan di hotel yang jauh lebih enak daripada pemondokan di Mekkah. Hotel dengan fasilitas yang jauh lebih baik. Jarak Hotel dengan Masjid Nabawi sangat dekat. Jalan kaki tidak sampai 5 menit sudah sampai.


Ketika jamaah turun dari bus, hendaknya semua tas tentengan diperiksa benar, agar tidak tertinggal di dalam bus. Koper besar datangnya belakangan, sekitar 1-2 jam berikutnya. Biasanya saat jamaah semua berangkat menuju Masjid Nabawi, koper besar akan diletakkan di dekat kamar masing-masing.


Jatah makan sehari dua kali yang diberikan setiap selesai sholat isya dan selesai sholat duhur. Pengambilan dilakukan oleh regu masing-masing.

Menjalankan Aktifitas Ibadah Harian di Madinah
Untuk lebih jelasnya tentang memaksimalkan ibadah harian di Madinah, silahkan baca Manajemen Waktu Ibadah Harian di Tanah Suci. Di samping menjalankan shalat berjamaah secara rutin, jamaah haji melakukan ziarah ke beberapa tempat penting, dan
gratis. Jabal Uhud, Masjid Qiblatain, Masjid Quba, Pasar Kurma, dan beberapa tempat menarik dan bersejarah lainnya. Setelah kurang lebih 6 hari di Madinah, maka rombongan jamaah haji, Pulang Ke tanah Air.

Demikian, serangkaian urutan Perjalanan Haji Gelombang II di Tanah Suci. Secara keseluruhan, lama waktu yang dibutuhkan Haji Reguler sekitar 40 hari, di Mekkah sekitar 20 hari, di Arofa - Mina 4 hari dan di Madinah sekitar 6 hari. Haji khusus atau haji Plus yang Non Arbain sekitar 19 hari sedangkan yang plus Arbain di Madina sekitar 26 sampai 30 hari.


Isi dari tulisan ini saya rangkum dari artikel-artikel yang pernah saya publish di label
HAJI.
***
"Semoga kita dimudahkan dalam segala urusan di dunia dan akhirat"
Wallahu a`lam bish-shawab,
semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar