Masker Pernapasan
Pergunakanlah
masker selalu, terutama untuk daerah umum. Pada Kloter kami, masker ini
disediakan oleh pemerintah ketika sebelum berangkat.
Masker ini bermacam-macam, ada yang sekali pakai, ada yang bisa dipakai berulang-ulang, serta masker yang bisa dibasahi. Penggunaan masker yang bisa dibasahi ini juga penting, mengingat di Arab cuaca kering.
Tetaplah pakai masker walaupun banyak yang tidak memakainya karena sangat efektif untuk mencegah tertular flu. Nanti akan diberi masker oleh petugas, namun masker yang diberikan bukan masker yang dapat dibasahi. Maka lebih baik membeli dari tanah air belilah secukupnya, supaya tidak kekurangan di sana nanti.
Masker ini bermacam-macam, ada yang sekali pakai, ada yang bisa dipakai berulang-ulang, serta masker yang bisa dibasahi. Penggunaan masker yang bisa dibasahi ini juga penting, mengingat di Arab cuaca kering.
Tetaplah pakai masker walaupun banyak yang tidak memakainya karena sangat efektif untuk mencegah tertular flu. Nanti akan diberi masker oleh petugas, namun masker yang diberikan bukan masker yang dapat dibasahi. Maka lebih baik membeli dari tanah air belilah secukupnya, supaya tidak kekurangan di sana nanti.
Cuma Unta yang tidak Batuk!
Panyakit
yang hampir diderita oleh semua jemaah adalah batuk. Sehingga
mendengarkan sahutan batuk di sana sini pada saat sholat, adalah hal
yang biasa. Bahkan ada istilah, "Cuma unta yang tidak batuk pada saat
musim haji ini" he3x ada-ada aja :)
Meskipun demikian, jika batuk menyerang, sebaiknya harus diperiksakan kepada team medis. Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan masker, sehingga udara yang keluar masuk rongga pernapasan dapat disaring, tentunya mengurangi risiko yang mungkin timbul.
"Batuk para jamaah haji atau jamaah tetap masjid ini saling bersahut-sahutan satu sama lain. Mulai dari batuk yang kering sampai batuk basah, hingga batuk yang nyaring bunyinya sampai yang sekedar berdehem saja. Mirip koor, memang", tulis detik.com.
Meskipun demikian, jika batuk menyerang, sebaiknya harus diperiksakan kepada team medis. Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan masker, sehingga udara yang keluar masuk rongga pernapasan dapat disaring, tentunya mengurangi risiko yang mungkin timbul.
"Batuk para jamaah haji atau jamaah tetap masjid ini saling bersahut-sahutan satu sama lain. Mulai dari batuk yang kering sampai batuk basah, hingga batuk yang nyaring bunyinya sampai yang sekedar berdehem saja. Mirip koor, memang", tulis detik.com.
Air Siap Minum di Masjid Nabawi
Ketersediaan
air di sekitar jemaah cukup memadai, baik air minum biasa maupun air
Zam-zam. Di halaman Masjid Nabawi, dapat ditemukan banyak tempat untuk
mengambil air minum, lengkap dengan wadah plastik penampungnya. Sangat
banyak para jamaah memanfaatkan fasilitas ini. Minum seperti dianjurkan
oleh team kesehatan minimum 2 liter dalam satu hari. Supaya tubuh tidak
kering dan asupan air ke dalam tubuh cukup.
Kesehatan Jamaah Haji
Tentu
saja pemerintah Arab Saudi tidak tanggung-tanggung dalam mengantisipasi
berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan untuk para tamu
Allah yang datang ke Madinah.
Para petugas kesehatan selalu standby di beberapa tempat. Kendaraan ambulance pun siap dan waspada.
Begitu juga dengan para tim medis dari Panitia tanah Air. Mereka selalu mendampingi jemaah. Setiap kelompok terbang, sepengetahuan penulis, disediakan satu orang dokter dan dua orang tim medis lain yang membantu dokter. Layanan yang penulis temukan dari tim medis ini cukup ramah. Tidak jarang mereka melakukan pengecekan ke kamar-kamar (jemput bola) untuk para jemaah tertentu.
Pengumuman dari tim medis ini pun terlihat jelas untuk menandakan keberadaan ruang yang mereka gunakan. Senyuman dari mereka selalu mengiringi, sehingga baru ketemu aja sudah terasa nyaman.
Setelah dilakukan pemeriksaan, mereka pun memberikan obat secara gratis. Tinggal menunjukkan buku kesehatan saja, kok. Lalu mereka menulis catatan kesehatan dari jamaah tersebut.
Apabila dibutuhkan pertolongan yang lebih serius, team medis ini pun mengantar jamaah mereka ke posko lebih tinggi yang disediakan oleh pemerintah Indonesia.
Meskipun mereka ada, tentu tetap kita harus menjaga kesehatan masing-masing :)
Para petugas kesehatan selalu standby di beberapa tempat. Kendaraan ambulance pun siap dan waspada.
Begitu juga dengan para tim medis dari Panitia tanah Air. Mereka selalu mendampingi jemaah. Setiap kelompok terbang, sepengetahuan penulis, disediakan satu orang dokter dan dua orang tim medis lain yang membantu dokter. Layanan yang penulis temukan dari tim medis ini cukup ramah. Tidak jarang mereka melakukan pengecekan ke kamar-kamar (jemput bola) untuk para jemaah tertentu.
Pengumuman dari tim medis ini pun terlihat jelas untuk menandakan keberadaan ruang yang mereka gunakan. Senyuman dari mereka selalu mengiringi, sehingga baru ketemu aja sudah terasa nyaman.
Setelah dilakukan pemeriksaan, mereka pun memberikan obat secara gratis. Tinggal menunjukkan buku kesehatan saja, kok. Lalu mereka menulis catatan kesehatan dari jamaah tersebut.
Apabila dibutuhkan pertolongan yang lebih serius, team medis ini pun mengantar jamaah mereka ke posko lebih tinggi yang disediakan oleh pemerintah Indonesia.
Meskipun mereka ada, tentu tetap kita harus menjaga kesehatan masing-masing :)
Minggu, 07 Februari 2010
Pemeriksaan Buku Kesehatan di Imigrasi Madinah
Pemerintah
dan Masyarakat Arab Saudi sangat hati-hati mengenai masalah kesehatan
ini, terutama untuk imigran atau jemaah haji yang membawa potensi atas
penyakit menular, seperti HIV, Flu Burung, Flu Babi, dll. Di berbagai
iklan yang kami temukan, banyak ditemukan pesan pemerintah setempat
untuk hati-hati terhadap kemungkinan masuknya penyakit menular ke negara
mereka.
Banyak selebaran, serta dalam berbagai bentuk media lainnya yang menyarankan agar masyarakat, baik jemaah haji, maupun penduduk lokal untuk menggunakan pelindung dan penyaring pernapasan (masker).
Pada saat memasuki Arab Saudi, setiap jemaah diperiksa dokumentasi kesehatan mereka. Mereka ingin memastikan, apakah calon jemaah tersebut terhindar dari penyakit yang mungkin masuk ke negara mereka. Paling tidak meminimalisasi kemungkinan.
Banyak selebaran, serta dalam berbagai bentuk media lainnya yang menyarankan agar masyarakat, baik jemaah haji, maupun penduduk lokal untuk menggunakan pelindung dan penyaring pernapasan (masker).
Pada saat memasuki Arab Saudi, setiap jemaah diperiksa dokumentasi kesehatan mereka. Mereka ingin memastikan, apakah calon jemaah tersebut terhindar dari penyakit yang mungkin masuk ke negara mereka. Paling tidak meminimalisasi kemungkinan.
Imigrasi Madinah
Langkah
pertama yang harus dipersiapkan ketika masuk ke suatu negara adalah
perlengkapan surat-surat imigrasi. Khusus untuk Jemaah Haji, harus di
dukung dengan dokumen lain, yaitu buku kesehatan dan bukti vaksinasi.
Semua harus lengkap, pemeriksaan di imigrasi ini ketat. Persiapkan
dokumen pengenal anda biar tidak terjadi permasalahan.
Alhamdulillah hampir setiap jemaah haji dapat melewati proses ini, mengingat sebelumnya, pemerintah melalui panitia haji yang ditunjuk selalu mengawasi hal ini.
Kendala bahasa mulai dirasakan di sini, mengingat petugas yang mereka tunjuk adalah warga arab itu sendiri. Sepertinya mereka juga tidak terlalu bisa berbahasa Inggris, sehingga kita harus menggunakan berbahasa isyarat.
Menariknya, para petugas imigrasi ini ada kalanya menggunakan bahasa Indonesia, dan menyambut tamu Allah dari negara kita ini dengan hangat, meskipun sedikit dingin sebelum proses administrasi kita selesai dilaksanakan.
Alhamdulillah hampir setiap jemaah haji dapat melewati proses ini, mengingat sebelumnya, pemerintah melalui panitia haji yang ditunjuk selalu mengawasi hal ini.
Kendala bahasa mulai dirasakan di sini, mengingat petugas yang mereka tunjuk adalah warga arab itu sendiri. Sepertinya mereka juga tidak terlalu bisa berbahasa Inggris, sehingga kita harus menggunakan berbahasa isyarat.
Menariknya, para petugas imigrasi ini ada kalanya menggunakan bahasa Indonesia, dan menyambut tamu Allah dari negara kita ini dengan hangat, meskipun sedikit dingin sebelum proses administrasi kita selesai dilaksanakan.
Sabtu, 06 Februari 2010
Periksa administrasi kesehatan
Wisma Haji Bekasi. Setelah dibiarkan menunggu, dan mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan oleh Panitia, di Pintu keluar Aula dilakukan pemeriksaan administrasi kesehatan berikut dokumen-dokumen pendukung lainnya.Lalu masing-masing calon jemaah haji menuju kamar masing-masing.
Catatan: Setiap kloter, Panitia menyediakan satu orang dokter dan dua team medis lainnya untuk mendamping jemaah mulai dari pemberangkatan hingga kembali ke tanah air. Sehingga kapanpun dibutuhkan, tinggal datang ke team medis tersebut. Selain melakukan pemeriksaan, team medis juga dibekali dengan obat-obat. Obat yang diberikan oleh team Medis tersebut Gratis. Jangan lupa membawa buku catatan kesehatan untuk setiap diperiksa atau berobat. Buku tersebut tidak boleh hilang. Selama kami bersama dengan team medis, mereka cukup ramah dan cekatan dalam membantu para jemaah yang membutuhkan pertolongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar