Masjid Ijaba. (Foto: madinahvision.com)
Masjid itu diberi nama Ijabah. Ijabah, karena dahulu kala di masjid itu nabi pernah berdoa terkait nasib umat. Dua doa nabi dikabulkan, namun ada satu doa ditolak Allah SWT. Menurut riwayat lainnya, satu doa nabi itu bukan ditolak melainkan ditunda Allah SWT.
Doa nabi ketika itu meminta agar Allah tidak membinasakan umat Muhammad dengan kekeringan dan kelaparan. Doa pertama ini dimakbulkan Allah. Lalu doa kedua nabi meminta supaya Allah tidak membinasakan ummat Muhammad dengan menenggelamkan. Doa itu pun manjur dan diterima Allah.
Tapi, dalam hadist yang diriwayatkan Imam Muslim, doa ketiga nabi ditolak. Nabi ketika itu berdoa agar umatnya tidak ada fitnah dan perbedaan. Masjid yang terletak di Jalan Malik Fahd (Sj Sittin) ini menjadi saksi bisa jika umat Islam saat ini memang selalu timbul pemahaman yang berbeda bahkan tak jarang ada saja fitnah yang menerpa seperti isu teroris akhir-akhir ini.
Tentu Allah SWT memiliki rahasia kenapa menolak atau menunda doa ketiga dari Rasul saat itu. Mungkin Allah ingin melihat hamba-Nya selalu berlomba-lomba dalam kebaikan meski dari berbagai cara selama dalam jalur Al Quran dan hadist.
Masjid Ijabah memiliki luas sekira 1.000 meter persegi. Dari luas itu, 100 meter persegi dilokasikan untuk jamaah wanita yang terletak di sisi timur laut masjid.
Di depan masjid terdapat kubah setinggi 11,7 meter dan berdiameter 9,5 meter. Perlu dicatat, kubah itu tak ada embel-embel bulan sabit. Dahulu masjid ini bernama Bani Mu'awiyah, namun karena nabi pernah berdoa di dalamnya maka namanya pun diubah menjadi Masjid Ijabah.
Kini di tahun 2010, Masjid Ijabah tak ubahnya seperti masjid-masjid di Madinah lainnya (selain Nabawi) hanya dikelilingi tembok dan tidak berpagar. Bahkan, di sekeliling masjid kini sudah banyak terdapat hotel dan restoran yang menambah masjid ini semakin terasa asing seolah tak pernah ada sejarah yang pernah tergores di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar